Anda mempunyai seorang sahabat dekat yang sangat Anda sayangi. Namun bagaimana pun juga sebuah hubungan pasti punya masalah tersendiri.
Kadang masalah tersebut sepele namun mengganggu. Seperti teman Anda tidak pernah membayar makanannya, suka menghakimi orang lain, atau sering menempatkan Anda dalam masalah pribadinya dengan orang lain.
Sahabat tidak hanya orang yang selalu menghabiskan waktu dengan kita. Sahabat juga tempat berbagi dan saling menegur jika salah salah satu melakukan kesalahan.
Jadi, agar persahabatan Anda tetap terjaga, berusahalah untuk menyelesaikan setiap permasalahan tanpa harus kehilangan persahabatan Anda dengannya. Dilansir dari Womans Day, ini adalah beberapa masalah yang biasa muncul dalam persahabatan dan cara mengatasinya.
1. Sahabat suka menghakimi orang lainSahabat Anda senang sekali menghakimi orang lain dengan komentar-komentar miris. Padahal komentarnya tidak selalu tepat. Dr Debra Hollan, PhD, seorang psikoterapis di Los Angeles menyarankan Anda bicara kepada teman dengan ekspresi ingin tahu yang tulus dengan pertanyaan seperti, "Kenapa kamu harus sekritis itu?”
Cara tersebut tidak sampai membuatnya malu. Mungkin sebelumnya, dia tidak mengakuinya, tapi setidaknya sekarang dia menyadarinya.
2. Anda selalu membayar tagihan sahabat
Keuangan seringkali menjadi masalah yang sensitif jika dibahas-bahas dalam persahabatan. Meski demikian, jika Anda terus diam maka dia tidak akan menyadarinya.
Tugas Anda adalah bicara kepadanya. Ketika Anda dan dia berencana pergi bersama, cobalah mengatakan hal-hal seperti, “Terakhir kali kita makan, aku yang membayarnya. Awalnya itu tidak masalah, tetapi aku tidak bisa terus-menerus seperti itu. Mungkin kamu ingin kita pergi ke tempat yang lebih murah?”
Pertanyaan tersebut mungkin akan membantu sahabat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya sehingga Anda lebih bisa memahami situasi mereka dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi.
3. Sahabat menempatkan Anda di tengah pertengkaran
Sahabat Anda terlibat masalah dengan sahabat Anda yang lain dan mencoba menyeret Anda ke pihaknya. Namun, Anda tahu situasinya bahwa dia tidak sepenuhnya salah atau benar.
Yang perlu Anda sadari adalah itu bukan posisi yang baik bagi Anda juga bagi sahabat-sahabat Anda yang lain. Tarik diri Anda keluar permasalahan tersebut dengan katakan bahwa masalah tersebut adalah masalahnya dengan orang lain lalu gantilah topik pembicaraan.
4. Anda tahu pasangan sahabat berselingkuh
Anda jelas tidak ingin menjadi pembawa pesan buruk bagi sahabat Anda. Namun Anda juga tidak bisa membayangkan teman Anda dikhianati.
Dr Hollan menyarankan agar Anda memberitahunya dengan cara yang lembut seperti, “Aku ingin mengatakan sesuatu yang sulit untuk kamu dengar”. Lalu Anda bisa mulai bicara dan bersiaplah untuk tetap mendukungnya apapun reaksinya.
Mungkin sahabat Anda akan marah, atau sudah tahu tapi tidak mau menghadapinya. Jika dia tidak ingin membicarakannya, Anda harus mengalah dan meninggalkannya hingga dia siap.
5. Sahabat berutang tapi tetap belanja
Dia mengeluh tentang keuangannya yang menipis tetapi dia tidak menghentikan kebiasaannya berbelanja. Jika Anda memutuskan untuk bertindak dan melakukan sesuatu, jangan mengatakan kepadanya apa yang harus dia lakukan.
Tempatkan diri Anda sebagai perumpamaan. Misalnya, “Aku juga sangat suka sepatu itu, tapi anggaranku tidak cukup.
Sahabat tidak hanya orang yang selalu menghabiskan waktu dengan kita. Sahabat juga tempat berbagi dan saling menegur jika salah salah satu melakukan kesalahan.
Jadi, agar persahabatan Anda tetap terjaga, berusahalah untuk menyelesaikan setiap permasalahan tanpa harus kehilangan persahabatan Anda dengannya. Dilansir dari Womans Day, ini adalah beberapa masalah yang biasa muncul dalam persahabatan dan cara mengatasinya.
1. Sahabat suka menghakimi orang lainSahabat Anda senang sekali menghakimi orang lain dengan komentar-komentar miris. Padahal komentarnya tidak selalu tepat. Dr Debra Hollan, PhD, seorang psikoterapis di Los Angeles menyarankan Anda bicara kepada teman dengan ekspresi ingin tahu yang tulus dengan pertanyaan seperti, "Kenapa kamu harus sekritis itu?”
Cara tersebut tidak sampai membuatnya malu. Mungkin sebelumnya, dia tidak mengakuinya, tapi setidaknya sekarang dia menyadarinya.
2. Anda selalu membayar tagihan sahabat
Keuangan seringkali menjadi masalah yang sensitif jika dibahas-bahas dalam persahabatan. Meski demikian, jika Anda terus diam maka dia tidak akan menyadarinya.
Tugas Anda adalah bicara kepadanya. Ketika Anda dan dia berencana pergi bersama, cobalah mengatakan hal-hal seperti, “Terakhir kali kita makan, aku yang membayarnya. Awalnya itu tidak masalah, tetapi aku tidak bisa terus-menerus seperti itu. Mungkin kamu ingin kita pergi ke tempat yang lebih murah?”
Pertanyaan tersebut mungkin akan membantu sahabat mengungkapkan keadaan yang sebenarnya sehingga Anda lebih bisa memahami situasi mereka dan mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi.
3. Sahabat menempatkan Anda di tengah pertengkaran
Sahabat Anda terlibat masalah dengan sahabat Anda yang lain dan mencoba menyeret Anda ke pihaknya. Namun, Anda tahu situasinya bahwa dia tidak sepenuhnya salah atau benar.
Yang perlu Anda sadari adalah itu bukan posisi yang baik bagi Anda juga bagi sahabat-sahabat Anda yang lain. Tarik diri Anda keluar permasalahan tersebut dengan katakan bahwa masalah tersebut adalah masalahnya dengan orang lain lalu gantilah topik pembicaraan.
4. Anda tahu pasangan sahabat berselingkuh
Anda jelas tidak ingin menjadi pembawa pesan buruk bagi sahabat Anda. Namun Anda juga tidak bisa membayangkan teman Anda dikhianati.
Dr Hollan menyarankan agar Anda memberitahunya dengan cara yang lembut seperti, “Aku ingin mengatakan sesuatu yang sulit untuk kamu dengar”. Lalu Anda bisa mulai bicara dan bersiaplah untuk tetap mendukungnya apapun reaksinya.
Mungkin sahabat Anda akan marah, atau sudah tahu tapi tidak mau menghadapinya. Jika dia tidak ingin membicarakannya, Anda harus mengalah dan meninggalkannya hingga dia siap.
5. Sahabat berutang tapi tetap belanja
Dia mengeluh tentang keuangannya yang menipis tetapi dia tidak menghentikan kebiasaannya berbelanja. Jika Anda memutuskan untuk bertindak dan melakukan sesuatu, jangan mengatakan kepadanya apa yang harus dia lakukan.
Tempatkan diri Anda sebagai perumpamaan. Misalnya, “Aku juga sangat suka sepatu itu, tapi anggaranku tidak cukup.
No comments:
Post a Comment