Sunday, July 28, 2013

Jenis Jenis Keju dan Manfaatnya

Jenis Jenis Keju Dan Manfaatnya - Ada banyak sekali jenis-jenis keju di seluruh dunia. Keju merupakan salah satu makanan olahan dari produk susu. Dan merupakan makanan olahan yang kaya akan kalsium. Sobat blogger, pada tulisan kali ini, saya akan berbagi info dari blog sebelah mengenai jenis keju dan manfaatnya bagi kesehatan.


Jenis Jenis Keju

Ricotta
Keju Ricotta adalah keju segar dari Italia yang dibuat dari air dadih sisa pembuatan keju lain yang dimasak lagi. Ricotta berasal dari kata bahasa Latin yaitu "recocta" yang berarti "dimasak lagi". Keju ini diproduksi di seluruh daerah di Italia. Ricotta dapat dimakan begitu saja ataupun digunakan dalam lasagna, cannoli (kue dari Sisilia) dan hidangan-hidangan lainnya. Keju ini memiliki rasa yang tidak terlalu manis dengan tekstur yang lembut dan warna yang putih seperti salju.


Gruyère

Gruyère adalah keju bertekstur keras yang dibuat dari susu sapi mentah dari daerah Gruyère di Swiss. Keju Gruyère dinamakan sesuai dengan desa tempat keju ini pertama kali dibuat. Kulit keju ini berkeriput dan berwarna coklat alami. Keju Gruyère memiliki kemiripan dengan keju Emmental, namun keju Gruyère memiliki warna kuning yang lebih gelap. Selain itu, proses pematangan Gruyère lebih lama dibandingkan dengan Emmental sehingga teksturnya lebih padat dan rasanya lebih tegas.


Keju Emmental

Emmental, Emmentaler, Emmenthal, atau Emmenthaler adalah keju dari Swiss yang dibuat dengan susu sapi mentah dan memiliki banyak lubang atau "mata" yang berukuran besar. Keju ini dikenal sebagai "keju Swiss" di Amerika Utara walaupun keju Swiss tidak selalu merujuk kepada Emmental. Tiruan keju Emmental di Norwegia dikenal dengan nama Jarlsberg. Keju ini mendapatkan namanya dari daerah asalnya yaitu lembah Emme di Canton Bern dan telah mendapatkan sertifikasi dari AOC (Appellation d'Origine Contrôlée). Sertifikasi AOC menyebabkan hanya keju yang diproduksi di Emmental saja yang dapat diberi label "Emmentaler Swiss". Namun, nama "keju Emmental" tidaklah dilindungi sehingga banyak tiruannya yang diproduksi di berbagai negara.


Keju Cheddar

Keju Cheddar adalah keju yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang kuat. Keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris dan merupakan keju yang paling populer di Britania Raya dengan pangsa pasar sekitar 51% dari £1,9 miliar pasar keju per tahunnya di Britania Raya.

Keju Cheddar telah dibuat tiruannya secara luas, baik di Inggris, maupun di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak. Menurut standar perdagangan Eropa, hanya keju yang diproduksi dan berasal dari empat county di Barat Daya Inggris (Somerset, Devon, Dorset, dan Cornwall) yang dapat disebut/diberi label "West Country Farmhouse Cheddar" berdasarkan Perlindungan Indikasi Asal (PDO). Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.

Stilton


Stilton adalah keju dari negara Inggris yang dibuat dengan menggunakan susu sapi yang dipasteurisasi (adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir.) dan memiliki tekstur yang bercorak biru karena penambahan jamur pada proses pembuatannya. Keju Stilton memiliki bentuk silinder yang tinggi dengan kulit yang tebal, berkerut dan padat. Warna dari kulit tersebut adalah coklat keabu-abuan dengan bercak-bercak putih. Kulit tersebut memiliki lubang-lubang sangat kecil yang merupakan hasil dari menusukkan jarum. Jarum tersebut ditusukkan pada kulit keju agar udara di bagian dalam keju dapat keluar. Berat dari keju ini berkisar antara 2.5 kilogram atau 8 kilogram. Stilton pertama kali dipopulerkan oleh Bell Inn, yaitu sebuah penginapan bagi para wisatawan dari London yang hendak ke New York. Keju Stilton muda berwarna seperti gading dan rapuh. Sedangkan keju Stilton tua memiliki warna yang lebih gelap dan memiliki corak biru yang lebih menonjol.

Keju Edam


Edam (bahasa Belanda Edammer) adalah keju yang berasal dari Belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin dan malam (zat) berwarna merah. Keju ini dinamai demikian karena pertama kali dibuat di Edam, Holland Utara Edam yang berumur setidaknya 17 minggu dibungkus oleh malam berwarna hitam, bukan merah atau kuning.

Keju Edam memiliki rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang, keju ini juga tidak berbau bila dibandingkan keju lainnya. Keju ini juga memiliki kandungan lemak jauh lebih rendah dibandingkan keju tradisional lainnya sebanyak 28 persen dengan kandungan protein sebanyak 25 persen. Keju Edam yang modern jauh lebih lembut dibandingkan keju yang lain, seperti Keju Cheddar, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah.



Manchego

Manchego adalah keju bertekstur keras dari daerah La Mancha di Spanyol yang dibuat dengan menggunakan susu domba yang dipasteurisasi. Keju ini merupakan keju Spanyol yang paling populer dan diekspor ke banyak negara di dunia. Keju ini memiliki tekstur yang padat dan kering dengan kulit seperti lilin. Bagian dalam dari keju ini memiliki lubang-lubang kecil.

Keju Gorgonzola


Gorgonzola adalah keju biru bertekstur lunak dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia. Jamur yang berwarna biru kehijau-hijauan ditambahkan pada keju ini sehingga rasanya menjadi tajam dan pedas. Keju Gorgonzola dibuat di sebuah desa di utara Italia yang bernama sama dengan keju ini. Keju ini biasanya dibungkus dengan kertas timah untuk menjaga kelembabannya. Warna Gorgonzola bervariasi dari putih hingga kuning jerami dengan urat-urat yang berwarna hijau atau biru kehijau-hijauan. Rasa dari keju ini bergantung pada lama pematangannya, semakin lama waktu pematangannya maka semakin tajam rasa keju tersebut.


Parmigiano-Reggiano / Keju Permesan


Parmigiano-Reggiano adalah keju bertekstur keras dari susu sapi yang diproduksi di daerah-daerah di Italia oleh pembuat keju yang tergabung dalam Consorzio Formaggio Parmigiano-Reggiano. Consorzio Formaggio Parmigiano-Reggiano adalah suatu organisasi mandiri yang mengurusi produk susu. Keju ini dibuat juga di negara-negara lain seperti Argentina, Australia, dan Amerika Serikat dengan nama parmesan. Hanya keju yang dibuat di Italia yang dapat dinamakan Parmigiano-Reggiano.

Keju ini mendapatkan namanya dari daerah dimana keju tersebut diproduksi. Parmigiano berarti dari Parma dalam bahasa Italia. Sedangkan Reggiano merujuk pada daerah Reggio-Emilia. Keju ini diproduksi di beberapa daerah di Italia, antara lain adalah Bologna, Modena, Parma, Reggio Emilia, dan Montova.


Requefort


Roquefort adalah keju biru dari Perancis yang dibuat dengan susu domba mentah. Keju ini berasal dari Rouergue yang dahulu merupakan salah satu propinsi di negara Perancis. Untuk memenuhi permintaan, susu domba yang digunakan untuk membuat keju ini dapat diimpor dari Korsika ataupun Pyrenees. Keju Roquefort berbentuk silinder dengan diameter 19 sampai 20 sentimeter dan tinggi 10 hingga 99 sentimeter. Berat dari keju ini berkisar antara 2.5 hingga 3 kilogram. Keju ini tidak memiliki kulit dan bercorak abu-abu kehijauan akibat jamur yang digunakan pada proses pembuatannya. Cara tradisional dalam penggunaan jamur adalah dengan menaruh roti gandum hitam disebelah keju Roquefort. Roti tersebut didiamkan selama 70 hari sehingga menjadi kering dan berjamur. Kemudian roti tersebut digiling hingga menjadi bubuk halus dan ditaburkan pada dadih. Keju Roquefort dimatangkan selama tiga bulan dan prosesnya haruslah dilakukan di gua Roquefort-sur-Soulzon di daerah Midi-Pyrenees.


Fontina
Fontina adalah keju dari negara Italia yang dibuat dengan menggunakan susu sapi mentah. Keju Fontina dibuat di daerah pegunungan pada bulan Mei hingga September. Bagian dalam dari keju ini berwarna seperti jerami dengan lubang-lubang bulat berukuran kecil. Keju ini memiliki bentuk yang bundar dengan berat 8 hingga 18 kilogram. Keju Fontina memiliki rasa seperti kacang dengan sedikit rasa madu. Hidangan fondue dari Italia yang bernama Fonduta menggunakan keju Fontina sebagai bahan utamanya. Selain itu, keju Fontina juga digunakan sebagai olesan pada roti. Hal tersebut dikarenakan kualitas dari keju ini yang baik untuk dilelehkan. Fontina dimatangkan selama 3 bulan di dalam ruangan dengan suhu 6° sampai 10 °C dan kelembaban 90%.


Keju Gouda

Gouda (ejaan Inggris: [ˈɡaʊdə] atau ejaan Inggris: [ˈɡuːdə];, dari bahasa Belanda: Goudse kaas "Keju dari Gouda") adalah keju kuning yang dibuat dari susu sapi. Keju ini diambil namanya dari kota Gouda di Belanda, tetapi namanya tidak dilindungi dalam Perlindungan Indikasi Asal (PDO). Keju Gouda dibuat dan dipasarkan di seluruh dunia.


Havarti

Havarti adalah keju bertekstur semi-lunak dari susu sapi yang berasal dari Denmark. Nama keju ini didapat dari peternakan di Denmark dimana Hanne Nielsen membuat keju ini pertama kali. Keju ini merupakan versi yang lebih halus dari keju Tilsit dan memiliki beberapa persamaan terutama pada warnanya yang kuning pucat. Keju Havarti sering disajikan dengan roti lapis. Karena kandungan lemaknya yang tinggi maka keju ini baik untuk dipanggang dan dapat meleleh dengan baik. Versi Amerika dari keju ini ditambahkan dengan rempah-rempah seperti jintan, lada, dan lain-lain.


Provolone

Provolone adalah keju jenis pasta filata yang berasal dari Italia. Keju ini memiliki berbagai bentuk, antara lain bentuk buah pir, melon atau kerucut. Tekstur keju ini semi-keras dengan kulit yang berwarna kuning keemasan. Provolone memiliki rasa yang manis namun apabila dimatangkan untuk waktu yang lama rasanya menjadi lebih tajam. Nama Provolone berasal dari kata dalam dialek Neapolitan yaitu prova yang lalu menjadi provola. Kata tersebut merujuk kepada bentuk dari keju Provolone yang seperti bola.

Halloumi


Halloumi adalah keju dari negara Siprus yang diasamkan dan dibuat dari susu domba atau kambing atau campuran dari keduanya. Susu sapi juga dapat digunakan untuk membuat halloumi. Rennet tidak digunakan dalam pembuatan keju ini. Halloumi memiliki tekstur yang berlapis dan rasa yang asin. Warna keju halloumi bervariasi mulai dari putih hingga kekuning-kuningan. Rasa asin pada keju ini dikarenakan air garam yang digunakan untuk mengawetkan keju tersebut. Seringkali halloumi ditambahkan dengan daun mint. Daun mint tidak hanya menambah rasa tetapi secara tradisional daun ini digunakan sebagai pengawet. Walaupun berasal dari Siprus, keju ini juga populer di Timur Tengah.


Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya

Keju mengandung kalsium, protein, dan fosfor dalam jumlah banyak karena keju merupakan konsentrat dari susu.
  • Kandungan protein dalam 100 gr keju jenis cottage mampu mencukupi kebutuhan harian sebesar 25%. Profil asam aminonya juga lengkap termasuk jenis BCAAs (isoleucine, leucine, dan valine) sehingga berperan dalam sintesis protein untuk pembangun jaringan otot, metabolisme sel-sel tubuh, dan tulang.
  • Kaya riboflavin yang bermanfaat membantu metabolisme karbohidrat dan menjaga kesehatan membran mukosa.
  • Kaya vitamin B12 dan asam folat dalam keju yang bermanfaat membantu sintesa DNA, pematangan sel-sel darah merah, dan menjaga fungsi syaraf.
  • Kaya vitamin B6 yang membantu metabolisme asam amino dan lemak, menjaga sistem syaraf dan kesehatan kulit.
  • Kaya vitamin A yang penting bagi indra penglihatan, kesehatan kulit, jaringan permukaan, dan perlindungan terhadap infeksi.
  • Kaya selenium yang penting untuk sintesa suatu enzim antioksidan.
  • Kaya fosfor yang bermanfaat sebagai pembentuk ATP untuk produksi energi, pembentuk tulang dan gigi, dan keseimbangan asam basa.
  • Kaya kalsium yang penting untuk pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah pada luka, menjaga fungsi syaraf, otot, dan irama jantung.
  • Beberapa studi juga membuktikan jika konsumsi keju dapat mencegah kerusakan gigi.
  • Keju juga mengandung tryptophan, sejenis asam amino yang mampu meredakan stress dan membantu tidur.
  • Kandungan kalori dan karbohidratnya juga sangat rendah sehingga cocok sebagai makanan diet.
Namun keju juga kaya akan lemak jenuh yang tidak sehat bagi tubuh. Apakah lemak jenuh keju ini meningkatkan resiko penyakit jantung masih belum terbukti, bahkan pada para konsumen keju terbanyak di Perancis dan Yunani sekalipun. Diyakini kebiasaan minum anggur merah oleh warga Perancis-lah yang menjadi faktor penetralisir kelebihan kalori dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskular. Disarankan untuk membatasi konsumsi keju sebanyak 57 gr seminggu. Atau pilihlah jenis keju yang rendah/ bebas lemak atau keju kedelai atau almond.

Sumber :

No comments:

Post a Comment