Saturday, March 31, 2012

Petaka Titanic Telah Diramalkan Sebelumnya

Mungkin ini adalah kasus ramalan yang paling aneh didunia. Pada tahun 1898 sebuah novel ditulis oleh Morgan Robertson tentang kapal yang bernama Titan yang menabrak gunung es. Sementara, di tahun 1912 sebuah kapal dengan nama yang mirip: Titanic, menabrak sebuah gunung es juga.

Meskipun novel tersebut adalah karya fiksi, namun aneh karena meramalkan peristiwa bencana yang terkenal sepanjang masa.

Novel yang awalnya berjudul “Futility” (kesia-siaan) kemudian berubah menjadi “Wreck of the Titan” (Bangkai Titan).

Kesamaan antara Titan dalam novel dengan Titanic sangat menakutkan. Misalnya kedua kapal mengalami tragedi di Atlantik Utara pada bulan april dengan tertabrak gunung es.





Kapal tidak memiliki sekoci yang cukup hingga mengakibatkan kematian lebih dari 2000 orang. Keduanya kapal terbesar di dunia (saat itu) yang salah diyakini “tidak dapat tenggelam”





Yang juga sangat aneh adalah rute berlayar keduanya. Titan berlayar dari New York ke Inggris, sementara rute Titanic adalah dari Inggris ke New York. Keduanya mengalami bencana pada bagian laut yang sama. Mereka juga bepergian di sekitar kecepatan yang sama, memiliki jumlah yang sama dalam hal baling-baling dan tiang-tiangnya.

Namun ada juga perbedaan antara kedua kapal. Titanic hanya terbentur gunung es pada malam yang cerah, sementara Titan berjalan tepat ke gunung es pada malam yang sangat berkabut.

Berikut ini daftar kemiripan antara Titan dan Titanic:

  • 1. Jumlah baling-baling pada Titan dan Titanic sama: 3 buah.
  • 2. Panjang kapal Titan 800 kaki, sedangkan Titanic 882 kaki.
  • 3. Jumlah penumpang Titan 2500 orang, sementara Titanic 2224 penumpang.
  • 4. Bagian kapal yang rusak saat kecelakaan sama-sama bagian kanan depan.
  • 5. Saat terjadinya malapetaka sama-sama di bulan April (Titanic tenggelam tanggal 14 April 1912)



Titanic tenggelam pada pelayaran pertamanya, sementara Titan tenggelam setelah beberapa pelayaran.

Mungkinkah ada alasan mistis mengapa buku ini sangat mirip dengan insiden yang terjadi 14 tahun kemudian? Atau perbedaan antara fiksi Titan dan kapal Titanic cukup untuk membuatnya tak lebih dari sebuah kebetulan yang aneh?






Signp60


Labah-labah si Penjaga Rumah

Labah-labah si Penjaga Rumah

Apa kabar sobat Penghuni 60 semua? Semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja. Tidak seperti keadaan Indonesia saat ini yang sedang dilanda oleh demo dimana-mana. Hampir seluruh acara berita diberbagai media memuat hal yang sama, yaitu demo kenaikan BBM. Bosaaan !

Postinganku kali ini, hanya akan berbagi sedikit cerita yang aku alami. Kalian percaya dengan sebuah mitos? Atau entah apalah namanya, yang jelas semua bermula dari omongan orang tua, lebih tepatnya nenekku. Dulu. Dulu sekali, saat usiaku masih kecil.

Perlu kalian ketahui, dan mungkin sudah pernah aku singgung di postinganku “Identity of Penghuni 60”, bahwa aku fobia banget terhadap hewan yang bernama Labah-labah.

Ceritanya gini:

Dulu, saat aku masih kecil, aku menemukan seekor labah-labah yang berukuran besar di dalam rumahku, kira-kira besarnya sebesar telapak tanganku waktu itu, sontak aku pun ketakutan. Kakakku yang waktu itu berusia selisih 2 tahun denganku, mencoba membantuku dengan cara mengusir labah-labah itu dengan sapu, malah sapu itu hampir saja membunuh si labah-labah. Namun waktu itu nenekku mengetahui kejadian itu, nenekku berteriak,”jangan dibunuh labah-labah itu, biarkan dia pergi sendiri”.

Aku searching di google kira-kira bentuk labah-labahnya seperti ini:


“Emangnya kenapa Nek?” tanyaku,

“Jangan dibunuh, dia itu penjaga rumah sini”.

Walaupun aku dan kakakku masih belum mengerti apa yang dimaksud omongan nenek, tapi kemudian nenek pun bercerita tentang kisah labah-labah dan Rasulullah SAW. Kayaknya gak perlu aku ceritain disini lagi, karena aku yakin kalian pasti udah pada tahu ceritanya kan?

Sejak saat itu, setiap kali labah-labah besar itu muncul, kami gak pernah lagi merisaukan, atau bahkan mencoba membunuhnya, mungkin cukup mengusirnya saja.

Singkat cerita, usiaku sudah remaja, nenekku pun sudah tiada, suatu hari entah datang darimana, tiba-tiba saja labah-labah itu kembali muncul di tembok kamarku. Aku pun terkejut. Namun mendadak ada keinginan di benakku untuk berusaha menangkap labah-labah itu. Ya memang seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usiaku, rasa takutku itu agak sedikit berkurang. Malah semakin ingin mengetahui lebih banyak tentang labah-labah ini. Kenapa labah-labah ini bisa hidup di rumahku, tanpa sarang lagi, ukurannya tidak pernah berubah, bentuknya juga masih sama seperti dulu.

Dengan memberanikan diri aku mengambil sebuah toples plastik yang berukuran sedang, dengan perlahan tapi pasti aku dekati labah-labah itu, aku arahkan toples itu persis di atasnya. Setelah jaraknya pas langsung deh “hap !”

Berhasil!!!

Labah-labah itu masuk tepat ke dalam toples. Lalu dengan bantuan kertas karton yang udah aku persiapkan, aku selipkan kertas itu tepat di mulut toples yang masih aku tempelkan ke tembok, akhirnya aku berhasil menangkap labah-labah itu. Bayangkan, sedari umurku masih anak-anak baru sekarang aku berhasil menangkapnya.

Lalu aku apain labah-labah itu? Satu hari aku masih mengurungnya didalam toples. Malah aku berusaha memberinya makan, setiap hari aku beri dia beberapa ekor lalat yang masih hidup. Syukurlah dia mau memakan lalat itu. Tapi perlu kalian ketahui, ternyata labah-labah itu tidak memakan mangsanya sampai habis. Intinya, si mangsa hanya dihisap sari tubuhnya saja, sedangkan jasadnya dibuang begitu saja dalam keadaan mengering. Itu adalah sebuah pelajaran yang aku dapatkan waktu itu.

Dua hari berlalu. Tepat di hari ketiga, dia mogok makan. Aku merasa bersalah waktu itu, timbul juga rasa kasihan. Akhirnya, aku ambil keputusan, aku akan melepaskannya lagi, tapi tidak dirumahku. Aku bawa jauh-jauh ke sebuah kebun bambu yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku. Disitulah labah-labah itu aku lepaskan.

Sejak itu aku merasa aman dirumahku...

Singkat cerita lagi. Setelah aku menikah, aku masih menumpang di rumah mertuaku sampai sekarang. Maklum, aku masih belum bisa mengontrak sebuah rumah. Ada hal yang bikin aku terkejut saat hari-hari pertama aku tinggal di rumah mertua. Apa coba? Labah-labah itu ternyata aku temui lagi di rumah mertuaku! Wah, gila! Aku yakin jenisnya sama, ukurannya juga sama. Aku tanya ke istriku, “labah-labah itu udah lama ada disini?”

“Iya” jawab istriku.

Disini aku kembali teringat dengan omongan nenek waktu dulu. Nenek pernah bilang, kalo kamu temui seekor labah-labah besar di dalam rumah, jangan kamu bunuh labah-labah itu, karena sebenarnya labah-labah itu adalah penjaga rumahmu. Apa benar omongan itu? Apakah semua rumah memiliki seekor labah-labah yang besar?

Sampai detik ini, pertanyaan itu masih terus mengambang di benakku. Hingga sampai kejadian tadi malam. Saat aku dan istriku terbangun di waktu subuh, istriku menunjuk ke arah langit-langit kamar. Mataku pun langsung tertuju pada objek yang nemplok di langit-langit kamarku, aku kaget, labah-labah besar itu sudah nemplok disana. Rasa takut yang masih ada, membuat ku segera beringsut menghindar. Eh, istriku malah bangun hendak mengusirnya, tapi aku cegah, “jangan, biarin pergi sendiri”.

Disinilah keanehan itu muncul. Saat perhatianku dan perhatian istriku tidak sedang tertuju ke labah-labah itu. Dan saat pandanganku kembali ke arah labah-labah itu, aneh, labah-labah itu udah lenyap. Padahal aku yakin, selang waktunya hanya 3 detik saja. Tiga detik aku tidak memperhatikannya, dan 3 detik itu pula dia lenyap. Mana mungkin bisa kabur secepat itu. Aku berusaha mencarinya kemana-mana, tapi nihil. Dia seperti menghilang begitu saja. Kemana dia? Entahlah...

Ini hanya sebuah cerita kecil, semoga ada hikmahnya yang bisa diambil di dalamnya, perlu diketahui juga, bukankah Labah-labah adalah salah satu dari ketiga nama hewan kecil yang namanya diabadikan dalam al-Qur'an.

1.semut (an-naml)
2.lebah (an-nahl)
3.labah-labah (al-ankabut)

Tapi aku masih penasaran dengan pertanyaanku di atas, apakah kalian bisa bantu menjawabnya?

Oya, minggu-minggu kemarin aku kembali mendapatkan award dari sobat-sobatku. Rasanya aku ingin sekali memajang award itu sekarang. Yuk kita intip awardnya.







1. Award ini berasal dari Sobat Cindelaras, thanks ya..


2. Award yang ini berasal dari Sobat Baruku Dwi Yulianto, makasih ya Sob..


3. Award yang ada di posisi ketiga adalah award spesial dari sobat baruku juga CodeXgigas, kereen banget awardnya, makasih ya udah menjadikan blogku sebagai inspirasimu..


4. Award keempat ini baru kemarin saya dapetin, Award ini award spesial dari Sobat Insan Robbani, yang menjadikan blogku sebagai penginspirasinya. Makasih ya..



5. Award yang kelima ini baru aja beberapa menit lalu aku menerimanya dari sobatku Dhe_Bie yang ternyata hari ini, detik ini juga sedang merayakan 100 postingannya, wow, selamat ya Dhe... semoga makin kece and keren blognya, dan sukses menyertainya.amiin.


Terima kasih buat kalian semua yang udah memberikan award keren di atas. Semoga blog kalian makin sukses!

Nah, untuk award yang no.1 ingin saya bagikan kepada Sobat Baru Penghuni 60 yang tercantum dibawah ini:
>> Rayen [http://noterian.blogspot.com]
>> Abi Say Drunk [http://www.abisaysdrunk.com]
>> BYANTUPA [http://byantupa.blogspot.com]
>> Blogadexme [http://blogadexme.blogspot.com]
>> Suhaila Gani [http://sprinklesnow.blogspot.com]
>> Fahrulrozi [http://tech-updatesoftware.blogspot.com]
>> infobisabanget [http://infobisabanget.blogspot.com]

Silahkan diambil awardnya ya....

Dan untuk kalian yang menempati posisi 5 komentator pertama disini, silahkan award yang no.2 kalian bawa pulang ya...

Happy Weekend...!!!


Signp60


Friday, March 23, 2012

Makasih Ibu Makasih Ayah

Biasanya, bahkan tak jarang seorang anak akan merasa lebih dekat dengan ibunya. Kenapa bisa begitu? Kemungkinan karena sosok ibu lah yang seringkali menemani anaknya hampir di setiap waktu. Sedangkan ayah, ia mungkin terlalu sibuk dengan segala urusan pekerjaannya. Tapi sadarkah kalian, jangan pernah berpikir kalau ayah tidak pernah memberikan perhatian kepada kita. Kepada kita sebagai anaknya.

Mungkin karena Ibu yang lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak lelaki kecil. Ayah biasanya mengajari putra kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu. Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya", Ibu takut putra tercintanya terjatuh lalu terluka.

Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu bahwa putra kecilnya itu PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan-mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan suka hujan-hujanan!". Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu..

Ketika kamu sudah beranjak remaja..Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh terlalu malam! Kamu memang anak laki-laki, tapi malam itu waktunya untuk istirahat, mending kamu ngerjain peer sana!". Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Ayah, kamu akan bilang kalo Ayah itu masih menganggapmu anak kecil dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu. Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sebenarnya sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika seorang cewek mulai hadir dalam kehidupanmu. Mungkin sikap keseharianmu akan mulai berubah, mulai dari cara berpakaian, pulang ke rumah mulai telat, bahkan kamu akan lebih sering meminta uang, kalo bukan ke Ibu, pastilah ke Ayah. Dan Ayah pasti akan banyak protes bertanya, “untuk apa sih, kemarin kan kamu baru aja minta uang, sekarang minta lagi? Untuk apa?!” Saat mendengar itu, Ibu akan menggelengkan kepala sambil menenangkan emosi Ayah. Tahukah kamu, saat itu sebenarnya Ayah sedang mengajarkan kepada kita, bahwa mencari uang itu susah, jadi jangan menghambur-hamburkan.uang begitu saja.

Suatu hari, saat kamu datang kerumah bersama seorang gadis. Dan mulai mengenalkannya kepada Ibu dan Ayah. Maka Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. Bahkan, Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang mengobrol berdua-duaan di ruang tamu. Sadarkah kamu, meskipun hati Ayah saat itu merasa bangga melihat kamu bisa menaklukan hati seorang gadis. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, dia itu waspada. Dia tidak ingin melihat putranya melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap seorang gadis.

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah mulai melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Bukan karena kamu adalah seorang lelaki lantas Ayah kamu akan tinggal diam saja bahkan membebaskanmu kemana kamu suka. Tidak! Jikalau memang ada yang seperti itu, sesungguhnya dalam hatinya yang terdalam ia tidak ingin melihat kamu kenapa-napa. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut. Ketika melihat kamu pulang sampai larut tengah malam, hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ayah sedang mengajarkan kepadamu akan arti sebuah komitmen.

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti. Karena kelak kamu juga akan mempunyai tugas yang sama dengannya. Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah.

Ketika kamu menjadi lelaki dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah di kota lain. Ayah harus melepasmu di bandara. Dengan bangga, Ayah akan memeluk dan menepuk pundakmu. Tahukah kamu, dibalik semua itu sebenarnya Ayah tidak ingin jauh darimu. Tidak seperti Ibu, Ibu nampak menangis dan memelukmu erat. Sebenarnya Ayah ingin melakukan hal yang sama seperti Ibu, tapi saat itu Ayah ingin mengajarkan kepadamu tentang arti sebuah kekuatan. Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini dan itu, lalu menyuruhmu untuk berhati-hati. Meski sesekali Ayah nampak berusaha menghapus sedikit air mata di sudut matanya, namun ia berusaha keras untuk menyembunyikannya, dengan suara agak serak Ayah menepuk pundakmu sambil berkata "Jaga dirimu baik-baik ya". Disinilah Ayah mengajarkan kepadamu bahwa kamu harus berusaha keras untuk bisa mandiri.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya, nanti Ayah belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putra kecilnya yang kini berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Dan akhirnya....

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seorang wanita yang di anggapnya pantas untuk menjadi pendampingmu, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi ke belakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....Putra kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi lelaki yang kuat, yang kelak akan menjadi pemimpin dalam keluarganya....Bahagiakanlah ia bersama istrinya..."

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Ayah telah menyelesaikan tugasnya.... Ayah, adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat, bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

"Sayangilah AYAHmu sebagaimana engkau menyayangi IBUmu"

Karena sesungguhnya, merekalah hal yang paling berharga yang kau miliki sepanjang hidupmu.

"Ayah, Ibu, tanpa kalian aku tidak akan menjadi seperti saat ini. Kalianlah yang paling berharga yang aku miliki. Cinta kalian tak akan lekang dimakan waktu. Kasih kalian tak akan hilang sepanjang masa. Jikalau waktu bisa aku putar. Aku akan meminta, aku ingin kembali saat menjadi putra kecil kalian yang lucu. Dan aku tidak ingin menjadi dewasa. Agar aku bisa selalu berada di dekat kalian."[Penghuni 60]


"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway The Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain"




Signp60


Friday, March 9, 2012

Menulis Kode Script Di Postingan


Ketika masih newbie, saya masih belum mengerti kenapa saat saya menulis sebuah kode Script atau HTML di dalam postingan selalu saja menghilang atau tampilannya berubah saat saya publish. Waktu itu saya masih belum paham, gimana caranya agar saya bisa berbagi kode tersebut di dalam postingan. Agar kode tersebut bisa muncul dan dapat dibaca oleh pembaca.

Akhirnya, saya searching sana sini, dan menemukan berbagai macam trik untuk mengatasi masalah saya saat itu. Nah Sobat Penghuni 60 semua, dalam In Trik kali ini, saya akan berbagi semua trik yang saya peroleh itu, agar kalian yang mengalami masalah yang sama dengan saya, bisa di atasi.

1. Melalui bantuan sebuah situs encode/parse

Cara ini mungkin cara yang paling gampang, silahkan kalian buka alamat situs dibawah ini:
centricle.com


silahkan kalian masukan kode script yang ingin kalian tulis di postingan itu ke dalam kotak yang tersedia. Setelah itu kalian klik button “Encode” yang ada dibawahnya. Maka tampilan kode pun akan berubah dengan sendirinya, nah, copy paste kan kode itu ke dalam postinganmu. Selesai. Gampang kan?

Atau kalian kunjungi situs yang ini:
blogcrowds


setelah kalian masukan kodenya, klik button merah “PARSE” yang ada dibawahnya.


2. Melalui Textarea

Dengan cara ini kita membutuhkan sebuah script untuk menampilkan kolom area, dimana semua tulisan yang kita tulis di dalam area tersebut, akan dibaca sebagai “text”. Jadi meskipun kita menuliskan kode javascript, tetap akan di anggap sebagai text bukan sebagai kode. Inilah kode script untuk membuat textarea tersebut:

<textarea cols="30" rows="3" readonly="readonly">
Disini tempat kalian menulis kode
</textarea>

untuk besar cols dan rows bisa kalian atur sesuka kalian.

3. Melalui bantuan “Post Options”

Cara yang ketiga ini kita cukup melakukan posting seperti biasa, tapi ingat anda harus menulis postingan tersebut di dalam bagian “Compose” bukan di “edit HTML”. Setelah anda selesai menulis, lihat bagian bawah kiri, akan anda temukan “post options” silahkan diklik lalu pilihlah “tunjukan HTML pada adanya”. Selesai. Silahkan kalian publish postingan anda.

Oke, semoga bermanfaat, sebenarnya masih banyak cara lagi selain ketiga cara yang diatas. Namun, yang saya coba baru ketiga cara itu saja.


UPDATE 12-03-2012
Ada satu komentar yang membuat saya tertarik untuk memasukannya ke dalam bagian posting.
Komentar dari Sobat Susu Segar:

bang, bisa ngerubah file PSD ke HTML ndak. . . biar bisa jadi template .. . ???

Jawaban Penghuni 60:

kalo aku pribadi sih gak bisa. tp kita minta bantuan aja ama sebuah situs yg bs convert file PSD, silahkan aja kamu coba main ke situs ini:
psd2cssonline
caranya: cukup upload file PSD kamu aja. trs download hasilnya. Dicoba ya, kalo berhasil, kabari aku...


Signp60