1. Ibnu Abid Dunya beserta Imam Baihaqi meriwayatkan dari Abu Hurairah ra: “Malaikat maut menghampiri seorang laki-laki yang telah mati, ...lalu ia meneliti seluruh anggota tubuhnya, namun ia tidak menemukan amal kebajikan di dalamnya. Kemudian ia membelah hatinya, ia juga tidak menemukan amal kebajikan di dalamnya, lalu dibuka mulutnya, ditemukan lidah yang melekat pada bagian atas mulut sedang membaca “Laa ilaaha illaLlaah”, maka diampuni segala dosanya karena adanya kalimat yang ikhlas itu.” (HR. Thabrani, Baihaqi, Al-Khatib)
2. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah memperbarui iman seseorang.
Rasulullah saw bersabda, “Perbaruilah iman kalian.” Sahabat bertanya, “Bagaimana cara kami memperbarui iman, wahai Rasulullah?” “Perbanyaklah membaca Laa Ilaaha Illallah.” (HR. ahmad)
3. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menyelamatkan dari siksa api neraka.
Rasululah saw bersabda, “Allah telah mengharamkan api neraka bagi orang yang membaca Laa ilaaha illallah semata-mata mengharap ridha Allaah.” (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Laa ilaaha illallah adalah benteng-Ku, barangsiapa masuk di dalamnya, ia selamat dari siksa-Ku.” (HR. Abu Nu'aim)
4. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illallaah akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bersinar wajahnya.
Rasulullah saw bersabda, “Tiada seorang hamba membaca Laa ilaaha illaLlaah sebanyak 100 kali kecuali Allaah bangkitkan dia di hari kiamat dalam keadaan bersinar wajahnya seperti rembulan di malam bulan purnama.” (HR. Ad-Dailami)
5. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah lebih utama dari seisi langit dan bumi.
Imam Nasa’i meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudhri ra: Nabi saw bersabda, “Nabi Musa as berdoa, “Wahai Tuhanku, ajarkanlah kepadaku tentang sesuatu untuk berdzikir kepada-Mu.” Maka Allah berfirman, “Ucapkanlah Laa ilaaha illaLlaah.” Lalu Nabi Musa berdoa lagi, “Wahai Tuhanku, setiap hamba-Mu membaca ini, saya ingin sesuatu yang istimewa untukku.” Maka Allah berfirman lagi, “Wahai Musa, andaikata tujuh petala langit dan penghuninya serta tujuh lapis bumi diletakkan di sebelah timbangan kalimat “Laa ilaaha illaLlaah”, niscaya akan lebih berat kalimat “Laa ilaaha illaLlaah”, melebihi dari semua itu.”
6. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah membuat iblis berputus asa dalam mencelakakan diri orang yang membacanya.
Nabi saw telah bersabda, “Biasakanlah membaca kalimat “Laa ilaaha illaLlaah” dan istighfar, perbanyaklah membaca keduanya. Sesungguhnya iblis telah berkata, “Aku telah membinasakan manusia dengan dosa, namun mereka membinasakan aku dengan ucapan “Laa ilaaha illaLlaah dan istighfar”, ketika dalam keadaan yang seperti itu maka aku binasakan mereka dengan hawa nafsu, dan mereka mengira bahwa dirinya telah mendapat hidayah.” (HR. Abu Ya`la)
7. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah merupakan harga Surga.
Nabi shallaLlaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘laa ilaaha illaLlaah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud).
Dari Abu Dzar ra, berkata, Nabi saw bersabda, “Tidak ada seorang hambapun yang mengucapkan Laa ilaaha illaLlaah kemudian dia mati diatas keyakinan tersebut kecuali dia masuk surga.” (HR. Bukhari).
Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda, “Kunci-kunci surga ialah ucapan syahadat, Laa ilaaha illallaah.” (HR. Ahmad).
8. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menghindarkan diri dari siksa-Nya.
Dari Ali ra, berkata Rasulullah saw kepadaku, “Jibril as berkata, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya Akulah Allah. Tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku. Barangsiapa mendatangi-Ku dengan mengucapkan Laa ilaaha illallaah dengan ikhlas, maka ia masuk dalam lindungan-Ku. Dan barangsiapa masuk dalam lindungan-Ku, maka ia aman dari siksa-Ku.” (HR. Abu Nuaim).
Dari Ibnu Abbas ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Tertulis di pintu surga, “Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang patut disembah selain-Ku. Aku tak akan menyiksa orang yang mengucapkannya.” (HR. Abu Syekh).
Rasulullah saw bersabda, “Kalimat Laa ilaaha illaLlaah tetap selalu berguna bagi orang yang mengucapkan (membacanya) dan dapat menghindarkan bala’ dan siksa dari mereka, selama mereka tidak meremehkannya.” (HR. Al Ashabani).
9. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah sebaik-baik kebaikan yang mengganti keburukan.
Dari Syamr bin Athiyyah, dari beberapa orang gurunya, dari Abu Ad Darda ra dia berkata, aku berkata, “Ya Rasulullah! Berwasiatlah kepadaku!” Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau melakukan suatu kejahatan, maka ikutkanlah kejahatan itu dengan amalan yang baik, karena hal itu akan menghapusnya.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, apakah kalimat Laa ilaaha illaLlaah termasuk diantara kebaikan?” Rasulullah saw bersabda, “Kalimat itu adalah sebaik-baik kebaikan.” (HR. Ahmad).
Dari Anas ra, sabda Rasulullah saw “Tiada seorang hamba pun yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah pada suatu waktu, malam atau siang hari, kecuali akan dihapuskan dari catatannya amal-amal buruknya, bahkan keburukan itu diganti dengan kebaikan.” (HR. Abu Ya’la).
Dari Ummu Hani ra, Rasulullah saw bersabda, “Laa ilaaha illaLlaah tidak dapat ditandingi oleh amal apapun. Dan kalimat ini tidak akan meninggalkan dosa sedikitpun.” (HR. Ibnu Majah).
10. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah menghapuskan dosa.
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda, “Ajarilah anak-anakmu ‘Laa ilaaha illaLlaah’ ketika mereka mulai berbicara. Dan talkinkanlah kepada mereka ketika menjelang wafatnya dengan ‘Laa ilaaha illaLlaah’. Sesungguhnya, barangsiapa ucapan pertamanya ‘Laa ilaaha illaLlaah’ dan ucapan yang terakhirnya juga ‘Laa ilaaha illaLlaah’, lalu ia hidup selama seribu tahun, maka ia tidak akan ditanya tentang satu dosa pun.” (HR. Baihaqi).
Dari Anas ra, sesungguhnya Abu Bakar ra menjumpai Nabi saw dalam keadaan bersedih. Nabi saw bertanya, “Mengapa kamu nampak sedih?” Jawab Abu Bakar ra “Ya Rasulullah, kemarin malam keponakanku hampir meninggal dunia.” Lalu beliau bersabda, “Apakah engkau telah mentalqinkannya dengan Laa ilaaha illallaah?” Sahut Abu Bakar ra “Ya, sudah kulakukan.” Sabda beliau, “Apakah ia membacanya?” Jawabnya, “Ya, ia membacanya.” Sabda beliau, “Ia wajib masuk surga.” Abu Bakar ra bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana jika orang hidup membaca kalimat ini?” Beliau bersabda, “Ia lebih menghapuskan dosa-dosanya. Ia lebih menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Dailami).
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya Allaah Ta’ala memiliki sebuah tiang yang terbuat dari Nur terletak di hadapan Arsy-Nya, jika ada seorang hamba yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illaLlaahu’, maka bergetarlah tiang itu. Allaah berfirman, “Berhentilah.” (tiang itu) menjawab, “Bagaimana aku dapat berhenti, sedangkan Engkau belum mengampuni orang yang mengucapkannya?” Firman Allaah, “Sesungguhnya Aku telah mengampuninya.” Maka barulah tiang itu berhenti.” (HR. Al Bazzar).
11. Allaah SWT teman duduk orang yang ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah dan pasti akan berjumpa dengan-Nya.
Firman Allaah SWT dalam Hadits Qudsi, “Allah SWT mengirimkan wahyu kepada Nabi Musa as, “Ya Musa! Apakah engkau senang Aku berdiam bersamamu dalam rumahmu?” (mendengar itu) Nabi Musa tunduk bersujud kepada Allah kemudian berkata, “Ya Rabbi, bagaimana mungkin hal itu?” Allah berfirman pada Musa, “Ya Musa! Apakah tidak engkau ketahui bahwa Aku teman duduk bagi orang yang berdzikir pada-Ku? Dan (lebih dari itu) di mana pun hamba-Ku mencari Aku, maka pasti menjumpai-Ku.” (HQR. Ibnu Syahin, dari Jabir ra)
12. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah akan mendapat syafa'at Rasulullah saw.
Abu Hurairah ra bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling bahagia dengan memperoleh syafaatmu pada hari Kiamat kelak?” Beliau menjawab, “Aku telah mendugamu, wahai Abu Hurairah, bahwa kulihat keinginan besarmu terhadap hadits. Orang yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari Kiamat ialah orang yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukhari).
Dari Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Ketika Adam as telah berbuat suatu dosa, maka saat ia menengadahkan kepalanya ke langit, ia berkata, “Aku memohon kepada-Mu, dengan wasilah Muhammad, ampunilah diriku.” Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Siapakah Muhammad?” Adam as menjawab, “Maha Berkah Nama-Mu, ketika Engkau ciptakan daku, aku tengadahkan kepalaku ke Arsy-Mu dan ternyata tertulis di dalamnya ‘Laa ilaaha illallaahu Muhammadur Rasuulullaah.’ Maka kuketahui bahwa Muhammad itu seseorang yang derajatnya tiada seorang pun yang sederajat dengannya, sehingga Engkau letakkan namanya berdampingan dengan nama-Mu.” Lalu Allah menurunkan wahyu padanya, “Wahai Adam, sesungguhnya ia adalah Nabi yang terakhir dari anak keturunanmu. Seandainya tidak karena ia, maka tidak Ku ciptakan dirimu.” (HR. Thabrani, Hakim, Abu Nu’aim, Baihaqi).
13. Ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah akan menghindarkan dari penderitaan menjelang maut, kegelapan dan adzab kubur, serta mahsyar.
Dari Yahya bin Thalhah bin Abdullah ra bercerita, “Suatu ketika, terlihat Thalhah bersedih, maka orang-orang bertanya, “Mengapa kamu bersedih?” Ia menjawab, “Sesungguhnya kudengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat yang tiada seorang hamba membacanya menjelang mautnya, kecuali akan Allah hindarkan darinya segala penderitaannya dan wajahnya akan bersinar, dan akan ia lihat apa yang mengembirakannya.” Namun belum sempat kutanyai beliau kalimat apakah itu hingga wafatnya.” Umar ra berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui kalimat itu.” Ia menyahut, “Apa itu?” Ia berkata, “Aku tidak mengetahui sebuah kalimat yang lebih agung daripada kalimat yang ia perintahkan pamannya dengannya, yaitu ‘Laa ilaaha illallaah’ ia berkata, “Demi Allaah, itulah kalimatnya. Demi Allaah itulah kalimatnya.” (HR. Baihaqi).
Ibnu Abbas ra berkata, “Suatu ketika Jibril as mendatangi Rasulullah saw ketika itu beliau sedang sangat sedih. Jibril as berkata, “Allah mengirim salam untukmu. Dan melihatmu seperti ini, Dia bertanya, “Ada apa?” (padahal Allah Maha Mengetahui isi hati makhluk-Nya. Ini hanya menunjukkan penghormatan kepada Nabi saw). Jawab beliau, “Wahai Jibril, aku sangat memikirkan, bagaimana umatku pada hari Kiamat nanti.” Jibril bertanya, “Umatmu yang kafir atau yang muslim?” Sabda Nabi saw “Aku khawatir atas kaum muslimin.” Lalu Jibril membawa Nabi saw mengunjungi kuburan kaum muslimin dari Banu Salamah, Jibril memukul salah satu kubur itu dengan sayapnya, sambil berkata, “Dengan ijin Allah, bangkitlah kamu.” Lalu bangkitlah seseorang yang sangat tampan, lalu ia mengucapkan. “Laa ilaaha illallaahu Muhammadar rasuulullaahi, Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin.” Kemudian Jibril menyuruhnya, “Kembalilah ke tempatmu.” Sabda Nabi saw “Seseorang akan dibangkitkan menurut keadaan ketika matinya.”
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah atas ahli Laa ilaaha illallaah kegelapan di kubur mereka dan juga tidak di Mahsyar. Seakan-akan aku melihat ahli Laa ilaaha illallaah bangkit dari kuburnya sambil mengibaskan debu dari kepalanya lalu berkata, “Segala puji bagi Allaah yang telah menjauhkan kami dari kesedihan.” Riwayat lain menyebutkan bahwa ahli Laa ilaaha illallaah tak akan mengalami kegelapan saat mati, atau saat di kubur.” (HR. Thabrani, Baihaqi).
14. Dengan ber-dzikir Laa ilaaha illaLlaah pintu langit sampai Arsy akan terbuka dan tidak ada hijab dengan Allah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang hamba membaca Laa ilaaha illaLlaah, kecuali akan dibukakan baginya pintu langit hingga Arsy, selama ia menghindarkan diri dari dosa-dosa besar.” (HR. Tirmidzi).
Dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, “Tiada sesuatu pun kecuali di antara ia dengan Allaah ada hijab, melainkan ucapan Laa ilaaha illallaah, dan doa seorang bapak (untuk anaknya).” (HR. Ahmad, Ibnu Mardawaih).
No comments:
Post a Comment