Tuesday, January 7, 2014

Waduh, Terlalu Banyak Curhat Ternyata ada Efek Negatifnya

Berkeluh kesah dengan teman saat menghadapi masalah, memang membuat perasaan lebih baik. Kehadiran seorang teman dianggap mampu meredakan hati, karena emosi yang terpendam berhasil dikeluarkan.

Tapi curhat tidak selamanya berdampak positif. Jika terlalu banyak mengungkapkan semua permasalahan pada teman, bukan tidak mungkin membuat masalah justru jadi semakin rumit.

Berikut beberapa kerugian yang akan Anda alami jika terlalu terbuka dengan teman atau sahabat, seperti dikutip iDiva.

Kecanduan
Saat berbagi kekhawatiran dengan teman, Anda akan merasa dekat dan kedekatan intim ini membangun rasa percaya diri. Ini terjadi karena ketika membicarakan sebuah masalah, tubuh akan memicu reaksi kimia di otak yang reaksinya mirip dengan efek mengonsumsi heroin.

Yang artinya, perasaan akan menjadi lebih baik ketika kita mendapatkan dukungan dari orang lain. Menuangkan isi hati kepada sahabat mungkin tampak seperti hal yang wajar. Tetapi ini bukan cara yang bijaksana, karena efek nyaman yang berlebihan akan membuat Anda untuk terus bercerita dan membongkar segala sesuatunya tentang diri Anda.

Menambah masalah

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri, kecenderungan wanita curhat secara berlebihan dan terus-menerus, hanya akan membuat masalah mereka semakin membesar.

Ini disebabkan karena rasa khawatir membuat mereka terjebak dalam pikiran negatif, yang kemudian menjadi rasa panik, depresi dan stres. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, ini dapat berubah menjadi kecemasan emosional yang tidak sehat.

Makin membuat cemas

Saat membicarakan masalah, sulit untuk menempatkan dua sudut pandang masalah secara bersamaan. Sehingga dengan membicarakannya terus menerus, akan membuat Anda dan teman-teman Anda merasa tidak nyaman. Karena saat membicarakan masalah, ada kecenderungan menganalisa situasi secara berlebihan.

Menularkan emosi negatif pada orang lain

Fenomena ini sangat umum di antara wanita, psikolog menyebutnya 'penularan emosi perilaku' atau 'kecemasan menular', di mana pikiran-pikiran negatif seseorang dapat mempengaruhi suasana hati orang lain. Percaya atau tidak, penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang terus-menerus berhubungan dengan orang lain yang menderita depresi, cenderung ikut menjadi depresi.

No comments:

Post a Comment