Showing posts with label Space. Show all posts
Showing posts with label Space. Show all posts

Tuesday, January 6, 2015

Bintang Asing Melintasi Jalur Tata Surya Kita

Sebuah bintang yang dikenal sebagai HIP 85605 berada pada jalur tabrakan dengan sistem tata surya kita. Benarkah?

Kata yang tepat sebenarnya bukan bertabrakan, karena sobat Penghuni 60 pasti akan membayangkan seperti di Armageddon, melainkan melintas dekat dengan tata surya kita dalam jarak 0,04 parsec dari Matahari. Jarak tersebut mungkin tampak dekat, tapi sebenarnya jarak tersebut lebih dari 8.000 kali jarak bumi-matahari (1 AU) pada pendekatan terdekatnya.

Mengingat bahwa jarak antar bintang biasanya diukur dalam tahun cahaya, maka pertemuan dekat ini menjadi hanya 50 hari cahaya, yang adalah sangat dekat dalam standar astronomi. Pertemuan dekat ini tidak akan terjadi selama 400.000 tahun atau lebih.

Bintang Asing Melintasi Jalur Tata Surya Kita

Saat ini HIP 85605 jaraknya sekitar 16 tahun cahaya, jadi kita punya banyak waktu untuk menyambut kunjungannya. Tapi hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang bagaimana pertemuan dekat (close encounters) seperti itu bisa mempengaruhi sistem tata surya kita.

Satu hal yang kita tahu pasti, pertemuan dekat dengan bintang HIP 85605 tidak akan mempengaruhi orbit planet secara signifikan. Melalui simulasi komputer dari tata surya, kita menemukan bahwa orbit planet-planet dalam (inner planet) tetap stabil selama miliaran tahun bahkan dengan interaksi bintang sedekat 0,01 parsecs.

Obyek-obyek terluar seperti Pluto dan Eris kurang stabil, tapi secara keseluruhan orbit seluruh planet akan stabil terhadap pendekatan bintang HIP 85605.

Yang tidak diketahui secara pasti adalah bagaimana pertemuan dekat itu akan mempengaruhi obyek-obyek dalam awan Oort. Meskipun kita tahu awan Oort ada, kita tidak yakin tentang ukurannya. Perkiraannya adalah bahwa awan Oort terluar adalah antara 20,000 hingga 50.000 AU dari Matahari.

Nah,dalam kasus ini, HIP 85605 benar-benar akan bergerak melalui awan Oort, yang jelas akan mengganggu obyek-obyek es di dalamnya. Beberapa akan terlempar keluar dari tata surya selamanya, sementara yang lain akan dilemparkan ke arah tata surya bagian dalam.

Bintang Asing Melintasi Jalur Tata Surya Kita

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan dramatis pada jumlah komet yang melintasi orbit Bumi. Kondisi ini akan terjadi selama skala waktu juta-tahun, tapi itu cukup pendek dalam skala geologi. Apa pengaruhnya bagi kehidupan di Bumi, belum sepenuhnya jelas.

Diperkirakan bahwa sekitar 40 bintang telah membuat pertemuan dekat dengan awan Oort selama 20 juta tahun terakhir, dan telah diusulkan bahwa pertemuan dekat seperti inilah yang menyebabkan siklus dampak komet yang menyebabkan variasi iklim dan peristiwa kepunahan di Bumi. Namun bukti untuk koneksi tersebut tidak terlalu kuat.





Signp60


Monday, June 30, 2014

Satelit Misterius "Black Knight" Mengintai Bumi

Black Knight

Apakah kalian pernah menonton film “War of the Word”? Dalam film itu dikisahkan bahwa tanpa sepengetahuan penduduk Bumi, ternyata alien dari luar angkasa sudah memata-matai planet Bumi semenjak lama, mereka menanamkan peralatan mata-mata mereka yang canggih di dalam perut Bumi. Nah, melihat dari ide cerita film ini, apakah mungkin sang sutradara menemukan ide cerita film tersebut berdasarkan fakta yang ada?

Bagaimana jika sebenarnya planet Bumi kita tercinta ini sedang dimata-matai oleh objek asing yang bukan berasal dari Bumi, dan tidak semua orang mengetahuinya? Sebagian besar cerita ini banyak yang mempercayai, terutama bagi mereka yang sudah menemukan bukti-bukti nyata tentang keberadaan objek asing yang mengorbit Bumi tersebut.

Mereka percaya, dalam kegelapan diatas sana, diluar cahaya yang dipantulkan bumi, terdapat sebuah objek yang sedang mengelilingi bumi. Sebagian besar manusia di bumi tidak menyadari pengunjung yang tidak dikehendaki ini. Mereka menyebut objek tak dikenal itu dengan nama satelit Black Knight, sebuah objek misterius yang mengorbit bumi, dan mungkin berasal dari alien. Konon ada yang mengatakan satelit Black Knight itu telah ada disana selama 13.000 tahun.

Berikut kisah-kisah yang beredar tentang Black Knight

Seperti banyak cerita fenomena aneh, legenda satelit Black Knight dimulai dengan Nicola Tesla. Dikatakan bahwa ia menerima sinyal radio berulang pada tahun 1899, yang kemudian ia percaya sinyal itu berasal dari ruang angkasa, dan mengatakannya secara terbuka di sebuah konferensi pers.

Pada tahun 1920, operator-operator radio amatir HAM juga mampu menerima sinyal yang sama ini. Selanjutnya, para ilmuwan di Oslo, Norwegia bereksperimen dengan transmisi gelombang pendek ke ruang angkasa pada tahun 1928, mulai mencatat adanya delay yang panjang atau Long Delay Echoes (LDEs), sebuah fenomena yang tidak sepenuhnya dipahami di mana mereka menerima gema beberapa detik setelah transmisi.

Black Knight

Penjelasan akhirnya muncul pada tahun 1954 ketika surat kabar (termasuk St Louis Post Dispatch dan San Francisco Examiner) melaporkan pengumuman dari Angkatan Udara AS bahwa ada dua satelit yang ditemukan mengorbit bumi, pada saat tidak ada satu bangsa pun memiliki kemampuan untuk membuatnya. Ternyata Black Knight telah terdeteksi oleh beberapa baris bukti, dan telah dikonfirmasi oleh Angkatan Udara AS.

Pada tahun 1960, baik di Amerika Serikat dan Uni Soviet telah memiliki perangkat di orbit. Namun pada tanggal 11 Februari 1960, koran-koran Amerika membawa kabar yang mengkhawatirkan: bahwa orang lain juga memiliki sesuatu di orbit.

Sebuah layar radar, dirancang oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk mendeteksi satelit mata-mata musuh, telah mendeteksi sesuatu, yang digambarkan sebagai obyek gelap, terbalik. "Itu bukan milik kita, dan itu juga bukan milik Soviet!".

Keesokan harinya, surat kabar melaporkan sedikit informasi lebih lanjut. Objek misterius itu mengorbit di sekitar 79 derajat dari khatulistiwa, bukan 90 derajat dari orbit polar yang tepat. Orbitnya juga sangat eksentrik, dengan apogee 1.728 km tetapi perigee nya hanya 216 km dan obyek tersebut membuat orbit lengkap setiap 104,5 menit.

Lalu, mengapa NASA tidak mau mengakui keberadaannya?

Ternyata bahwa semua potongan-potongan sejarah yang membentuk kisah Black Knight tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Ungkapan "Black Knight" begitu umum hingga sulit untuk menentukan kapan nama itu pertama kali menjadi bagian dari cerita.

Black Knight

Tapi tampaknya nama tersebut diambil dari nama sebuah proyek nyata yang dilakukan dari tahun 1958 sampai 1965, oleh Inggris yang meluncurkan 22 roket dalam sebuah program bernama Black Knight, dimaksudkan untuk menguji berbagai kendaraan re-entry. Namun program Black Knight tidak pernah memasukkan apa pun ke dalam orbit.

Nicola Tesla memang menerima sinyal radio berirama pada tahun 1899, dan ia percaya bahwa sinyal-sinyal tersebut berasal dari luar angkasa. Saat ini para ilmuwan yakin Tesla benar, dan sinyal yang dia terima adalah sinyal dari pulsar, sumber denyut sinyal radio yang secara resmi ditemukan pada tahun 1968. Karena pulsar belum dikenal saat Tesla mendeteksi sinyalnya, maka ia menggunakan kata-kata yang dia pikir terbaik untuk menjelaskannya, yaitu: sinyal cerdas tetapi tak diketahui maksudnya.

Para ilmuwan Norwegia memang menerima LDE refleksi radio, dan yang menyebabkan LDE sampai sekarang memang belum diketahui secara pasti. Tetapi saat ini kita memiliki 15 penjelasan yang masuk akal, dan lima penjelasan yang paling mungkin diantaranya adalah berkaitan dengan efek aneh di ionosfer bumi.

Baca Juga >> Gundukan Tanah Misterius Berbentuk Ular Raksasa di Ohio

Dari 15 penjelasan yang masuk akal tersebut, tak satu pun yang berkaitan dengan satelit alien yang mengorbit; meskipun jika satelit alien memang memasuki orbit kita, mencatat transmisi kita, dan mengirimkannya kembali ke kita 8 detik kemudian, ia juga bisa memiliki efek yang sama.

Black Knight

Ketika Duncan Lunan melakukan terjemahan dari data LDE pada tahun 1973 dan datang dengan peta bintang, dia tidak pernah memiliki pemikiran Black Knight atau satelit kutub aneh lainnya. Bahkan penafsirannya adalah bahwa LDEs datang dari titik Lagrange L5 bumi. L4 dan L5 dua titik di sepanjang orbit bulan, satu 60 ° di depan dan yang lainnya 60 ° di belakang, yang stabil dan di mana efek gravimetri dari Bumi dan Bulan akan membuat obyek di orbit tersebut stabil.

Selain itu, Lunan kemudian mengakui bahwa metode itu tidak ilmiah namun ia telah membuat kesalahan langsung, yang kemudian ditariknya kembali. Jadi, sebenarnya tidak pernah ada interpretasi yang masuk akal yang menghubungkan Epsilon Boötis ke salah satu satelit misterius atau ke tanggal 12.600 tahun yang lalu.

Berita koran-koran tahun 1954 mengenai dua satelit di orbit? Itu hanya laporan klaim liar UFO dari orang yang ingin bukunya laris dipasaran. Petugas Angkatan Udara yang dikutip hanyalah seorang pria yang telah melihat UFO sekali, tapi sama sekali tidak menguatkan gagasan satelit yang mengorbit bumi yang tidak diketahui. Tidak ada hubungannya dengan dugaan Black Knight.

Black Knight

Bagian yang paling menarik dari cerita itu pada tahun 1960, ketika satelit Discoverer sedang diluncurkan. Sekretaris Angkatan Udara Dudley Sharp mengatakan kepada surat kabar bahwa obyek misteri baru itu mungkin adalah casing dari Discoverer VIII, karena ukurannya tepat dan di sekitar tempat yang tepat. Ini segera dikonfirmasi. Majalah TIME bahkan telah melaporkan identifikasi, tapi karena penjelasan biasa tidak semenarik berita misteri, maka penjelasan tersebut tidak banyak mendapat perhatian publik.

Dan ada catatan kaki lain yang menarik tentang program Discoverer. Pada tahun 1992, program CIA yang disebut Corona di buka, dan mengungkapkan bahwa roket Discoverer membawa satelit mata-mata Corona. Alasan untuk menggunakan orbit polar adalah bahwa satelit itu melayang di atas setiap bagian dari bumi, dan hal itu memungkinkan untuk memotret segala sesuatu; tidak seperti orbit semi-ekuatorial konvensional yang hanya dapat meliputi lintang dalam jarak tertentu.

Pada masa itu belum ada transmisi gambar digital ke bumi, sehingga kamera film harus digunakan, dan film harus turun kembali ke bumi untuk diproses dan dipelajari. Kamera Corona KH-1 akan dilemparkan dari orbit dengan parasut, dan kemudian parasut akan ditangkap di udara oleh pesawat JC-130.

Jadi peluncuran dan hasil yang dilaporkan di surat kabar pada saat itu memang benar sesuai dengan apa yang kemudian diklasifikasikan. Kamera Corona dari Discoverer VIII memang hilang persis seperti yang dilaporkan dalam surat kabar tahun 1960, dan casing serta orbit eksentrik mereka juga dilaporkan dengan benar.

Lalu apa yang Gordon Cooper lihat dari Mercury 9, dan yang dikuatkan oleh semua operator radar? Menurut Cooper sendiri (yang meninggal pada tahun 2004), ia tidak melihat . Tapi jangan salah, Gordon Cooper melaporkan melihat banyak UFO selama karir penerbangannya. Dia tetap bersikeras tentang armada UFO yang katanya terbang di atas kepala saat ia ditempatkan di Jerman, meskipun tidak ada orang lain yang ikut menyaksikan hal itu. Namun Cooper juga bersikeras bahwa UFO Mercury 9 (penampakan dari Black Knight kehijauan pada tahun 1963) adalah karangan yang dibuat oleh penulis UFO dan tidak pernah terjadi.

Dia menunjukkan semua transkrip asli sebagai bukti bahwa tidak ada hal seperti itu dia laporkan selama dia berada di Mercury 9. Cerita laporan penampakan UFO olehnya muncul dalam hampir setiap buku UFO tentang kasus Black Knight, tetapi tidak ada catatan tentang hal tersebut dari NASA, dari personil stasiun radar, atau dari sumber kontemporer.

Black Knight

Yang terakhir adalah pesawat STS-88 Endeavor, dan foto-foto mengejutkan tentang pesawat ruang angkasa yang mereka jumpai. Ada banyak hal yang salah dari cerita bagian ini. Pertama-tama, pesawat ulang-alik selalu terbang dalam orbit semi-ekuatorial, seperti halnya Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Sebuah objek lewat di orbit polar akan berlalu pada puluhan ribu kilometer per jam, terlalu cepat untuk terlihat, dan tentu saja terlalu cepat bagi siapapun, untuk mendapatkan foto berkualitas tinggi darinya. Jadi mungkin foto-foto tersebut hanyalah foto-foto dari sampah ruang angkasa yang memang banyak bertebaran mengorbit bumi.

Jadi, mana yang benar? Apakah sobat Penghuni 60 mempercayai hal itu? Entahlah...





Signp60


Friday, January 4, 2013

PH1, Planet yang Diterangi 4 Matahari

Happy new year sobat Penghuni 60 semua! Belum telat kan?

Masih ingat dengan postinganku mengenai sebuah planet yang memiliki 2 matahari? Aku kira cuma planet tersebut saja yang menghebohkan, akan tetapi ada planet lain yang lebih menghebohkan sob, planet ini bukan hanya memiliki 2 matahari, tapi sekaligus 4 matahari. Wow!

Planet alien itu diterangi empat Matahari sekaligus. Ini adalah temuan pertama dari jenisnya.

Planet gas raksasa yang sedikit lebih besar dari Neptunus dan setara enam kali besar Bumi mengorbit ke sepasang bintang. Dan menjadi orbit dua bintang lainnya.

PH1, Planet yang Diterangi 4 Matahari

Ia berada di lokasi berjarak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Diberi nama PH1, terinspirasi situs Planethunters.org yang menfasilitasi penemuannya.

Butuh waktu 138 hari bagi PH1 tersebut mengorbit dua bintang induknya yang memiliki massa sekitar 1,5 dan 0,41 kali dari Matahari. Sesama bintang itu mengitari satu sama lain sekali dalam 20 hari.

Para peneliti memperkirakan temperatur PH1 tersebut berkisar minimal 251 derajat Celcius dan maksimal 340 derajat C. Terlalu panas untuk dinyatakan sebagai zona layak huni.

Adalah dua astronom amatir, Kian Jek asal San Francisco dan Robert Gagliano dari Cottonwood, Arizona yang menemukannya di antara rimba data di situs Planethunters.org. Temuan tersebut lantas dikonfirmasi ilmuwan Amerika Serikat dan Inggris dengan observasi langsung di Keck Observatory.

"Empat bintang di atas sebuah planet menciptakan lingkungan yang rumit. Namun berada dalam orbit yang nampaknya stabil," kata Dr Chris Lintott, dari University of Oxford, kepada BBC.

"Ini sangat membingungkan. Tapi justu itu yang membuat penemuan ini menjadi sangat menyenangkan. Jauh dari apa yang kami perkirakan."

Planet yang mengorbit pada dua bintang disebut binary stars, sistem planet dengan bintang kembar yang tak biasa. Hanya segelintir eksoplanet yang ditemukan mengorbit pada dua bintang. Namun, selain PH1, tak pernah ditemukan ada planet yang menjadi orbit dari dua bintang lainnya.

Lantas pertanyaan yang muncul, bagaimana bisa berada dalam orbit yang stabil padahal ia dipengaruhi gravitasi dari empat bintang?

Apalagi, Dr Lintott mengatakan, ada enam planet lain yang juga berada dalam orbit mapan di antara bintang ganda. Dan mereka sangat dekat dengan bintang-bintang tersebut.

"Ini menjelaskan pada kita bahwa planet bisa terbentuk di bagian cakram protoplanet," kata dia. "Planet-planet itu saling berdekatan dan mampu bertahan dalam orbit yang stabil."

Didirikan pada tahun 2010, Planethunters.org bertujuan untuk melibatkan banyak orang dalam analisa data yang dikumpulkan teleskop Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Kepler diluncurkan pada Maret 2009 untuk mencari planet mirip bumi yang mengorbit bintang lain. Pengunjung di situs Planet Hunters memiliki akses ke data yang dipilih secara acak dari salah satu bintang yang dibidik Keppler. Sejak Desember 2010, lebih dari 170.000 orang telah berpartisipasi dalam proyek tersebut.





Signp60


Saturday, July 7, 2012

Lubang Hitam (Blackhole) di Bima Sakti Terusik

Dalam galaksi Bima Sakti terdapat sebuah Lubang Hitam atau Blackhole yang super besar yang sedang tertidur dan akan segera terusik oleh awan gas seukuran bumi.

Penemuan fenomena ini adalah berkat Very Large Telescope ESO, yang dimana para astronom menemukan awan kiamat itu. Awan gas sebesar Bumi ini akan aktifkan lubang hitam tersebut di Bima Sakti, yaitu dengan kecepatan hantaman 8 juta km/jam.

Dari peristiwa ini, para astronom berharap mendapat pendangan mengenai lubang hitam di jantung Bima Sakti ini melalui penelitian pada ledakan radiasi akibat tabrakan tersebut. Peristiwa ini akan menjadi penelitian pertama saat tabrakan pada lubang hitam ini.

Lubang Hitam (Blackhole) di Bima Sakti Terusik

Menurut tim ilmuwan dari Universitas Leicester di Inggris, temuan-temuan itu bisa ikut menjelaskan fenomena misteri terjadinya cahaya-cahaya terang yang menyembur dari lubang hitam di tengah Bima Sakti sekitar sekali sehari.

Tim astronom Inggris itu melakukan studi mereka dengan data yang dikumpulkan oleh Observatorium X-ray Chandra milik Badan Antariksa Amerika (NASA).

Tim ilmuwan itu mengatakan analisa mereka mengenai data Chandra menunjukkan bahwa lubang hitam Bima Sakti, atau yang dikenal sebagai Sagittarius-A, dikelilingi oleh awan raksasa yang mengandung triliunan asteroid dan komet yang tertangkap dan terjebak oleh kekuatan gravitasi bertenaga tinggi hingga akhirnya tersedot masuk ke lubang hitam tersebut.

Para ilmuwan sains itu mengestimasi bahwa setiap asteroid yang melintas dalam kisaran 160 kilometer dari Sagittarius-A kemungkinan mengalami nasib mengerikan yaitu terpecah belah dan menguap sewaktu ditarik masuk ke dalam ruang hampa yang tak terhindarkan dalam lubang hitam itu. Gesekan yang terjadi semasa proses penguapan dahsyat itu menimbulkan cahaya tadi.

Gravitasi setiap lubang hitam ini begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos, bahkan cahaya pun tidak bisa lolos.

Menurut tim ilmuwan itu, asteroid-asteroid berukuran sedikitnya 10 kilometer akan cukup besar untuk menyebabkan sejenis cahaya-cahaya X-ray yang ditemukan oleh Observatorium Chandra.

Cahaya-cahaya itu berlangsung selama beberapa jam dengan tingkat sinar mulai dari beberapa kali hingga hampir 100 kali lebih besar daripada produksi reguler lubang hitam.

Tim ilmuwan Universitas Leicester memperhitungkan bahwa lubang hitam Sagittarius-A mungkin telah ‘melahap’ triliunan asteroid semasa hidupnya yang selama 10 miliar tahun. Studi baru tersebut dimuat dalam jurnal Nature.

Pada umumnya, kalangan astronom percaya ada sebuah lubang hitam di pusat hampir semua galaksi di alam semesta ini. Fenomena galaksi raksasa itu, dikenal sebagai lubang-lubang hitam super besar dengan tingkat kepadatan miliaran kali dari Matahari dan mampu menelan benda-benda luar angkasa seperti asteroid, komet, planet bahkan bintang.





Signp60


Saturday, February 25, 2012

Manusia Menghuni Mars? Mungkinkah?

Mars adalah planet yang terdekat dengan Bumi. Banyak para ilmuwan yang berusaha meneliti keadaan planet Mars ini, apakah bisa dihuni oleh manusia? Awal Februari ini, sejumlah peneliti dari Imperial College London, Inggris memberi pernyataan bahwa permukaan Mars sangat mustahil bisa jadi pemukiman manusia.

Pasalnya, planet merah ini telah benar-benar gersang selama 600 juta tahun terakhir dan sangat sulit bagi kehidupan untuk mampu bertahan di permukaannya.

Studi mengenai ini sudah dimulai pada tahun 2008 dengan mengirimkan Phoenix untuk mengumpulkan data-data di Planet Mars. Tugas Phoenix yakni menganalisa es dan tanah yang ia dikumpulkan.

Cukup aneh, meskipun ditemukan adanya serpihan-serpihan es di planet itu, nyatanya hasil penelitian terhadap sampel tanah yang diambil menunjukkan bahwa si planet merah sudah gersang selama ratusan juta tahun.



Dalam penelitian sebelumnya, memang diperkirakan bahwa Mars kemungkinan lebih hangat dan lebih basah di masa lalu. Namun jika demikian adanya, kondisi tersebut berada di kisaran 3 miliar tahun yang lalu.

“Kami mendapati bahwa meski banyak ditemukan es di Mars, planet itu telah mengalami kekeringan yang luar biasa yang kemungkinan telah berlangsung selama ratusan juta tahun,” kata Tom Pike, ketua tim peneliti, dikutip dari Mad Shrimps (8/02/2012).



Masih ada Harapan?

Meski demikian, Pike menyebutkan, ia dan timnya memperkirakan bahwa Mars yang kita ketahui saat ini sangat berbeda dengan Mars di masa lalu. “Misi NASA dan ESA di masa depan akan melakukan penggalian lebih dalam untuk mengetahui lebih lanjut peluang adanya kehidupan di bawah tanah,” ucapnya.


Foto ilustrasi imajinasi rumah di Mars

Ekplorasi planet Mars memang belum selesai, masih banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Apalagi ada temuan-temuan lain seperti jalur sungai, kawah kembar, wilayah 'biru' dan berbagai praduga soal keberadaan Alien.

Entah, secara perlahan ilmu pengetahuan terus mencari tahu. Setidaknya, kita bisa menyadari betapa kecil manusia di jagad raya ini.




Signp60


Thursday, January 26, 2012

Kemarin, Badai Matahari Menghantam Bumi

Partikel energetik dari ledakan "flare" badai matahari pertama di tahun 2012 yang tergolong cukup kuat yang terjadi pada 23 Januari pukul 10.59 WIB, telah mencapai bumi pada Selasa 24 Januari malam waktu Indonesia.

"Dampaknya terhadap operasional satelit terasa hingga Rabu ini. Flare yang cukup kuat ini adalah pertama kali sejak Mei 2005 atau sejak tujuh tahun lalu," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Dr Thomas Djaludin di Jakarta, Rabu (25/1).

Badai matahari yang cukup kuat seperti ini berpotensi menggangu operasional satelit, seperti satelit komunikasi, paparnya. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon selular, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya.



"Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya," katanya. Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC.

"Navigasi berbasis satelit seperti GPS juga kemungkinan terganggu akurasinya, jadi jangan terlalu percaya pada posisi yang ditunjukkan GPS (frekuensi tunggal)," ucapnya.



Dikatakan Djamal, ledakan badai matahari kelas M sebenarnya tergolong kelas menengah, tetapi karena mendekati kelas ekstrem (kelas X), maka dampaknya akan cukup kuat kalau mengarah ke bumi.

"Setelah hari ini, masih ada potensi badai yang lebih kuat lagi dalam tahun ini, karena sekarang ini memang sedang pada fase matahari aktif," tuturnya.





Signp60


Tuesday, October 18, 2011

Kepler-16b, Planet yang Memiliki Dua Matahari

Masih ingat gambaran planet Tatooine, rumah Luke Skywalker dalam film Star Wars yang memiliki dua matahari? Planet seperti itu ternyata benar-benar ada di alam semesta.

Para ahli astronomi AS mengumumkan penemuan planet dengan dua matahari tersebut dalam jurnal ilmiah Science terbaru.

Planet yang diberi nama Kepler-16b itu berukuran hampir sama dengan planet Saturnus di Tata Surya kita, dan terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi.

Planet ini terletak pada jarak sekitar 105 juta kilometer dari dua bintang induknya, dan memiliki periode orbit 229 hari.



Planet tersebut ditemukan menggunakan teleskop angkasa Kepler, yang memantau tak kurang 155.000 bintang. "Penemuan ini sangat mengejutkan.

Sekali lagi, sesuatu yang dulu hanya ada di kisah sains-fiksi, kini menjadi kenyataan," ungkap Alan Boss dari Carnegie Institution for Science Department of Terrestrial Magnetism, salah satu astronom yang menulis artikel ilmiah tersebut.



Studi yang menemukan Kepler-16b ini dipimpin oleh astronom Laurance Doyle dari lembaga Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute yang bermarkas di California, AS.

Sebelumnya, para astronom dari seluruh dunia sudah melihat beberapa planet yang mereka yakini mengorbit dua bintang sekaligus. Akan tetapi, mereka belum pernah melihat planet-planet tersebut melintas langsung di depan dua mataharinya, sehingga penemuan ini menjadi bukti pertama adanya planet dengan dua matahari.

"Kepler-16b adalah contoh pertama dan tak diragukan lagi dari sebuah planet sirkumbinari, yakni planet yang mengorbit dua bintang sekaligus. Sekali lagi ini membuktikan bahwa Tata Surya kita hanyalah satu bentuk variasi sistem planet yang bisa diwujudkan oleh alam." Ungkap Josh Carter dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, yang juga turut terlibat dalam penemuan ini.

Jika ada makhluk yang mendiami planet tersebut, mereka bisa menikmati saat-saat senja dengan dua matahari yang terbenam, seperti dialami Luke Skywalker dalam Star Wars.

Namun, kemungkinan adanya makhluk hidup mirip manusia di planet ini sangat kecil, mengingat suhu permukaannya sangat rendah, yakni berkisar antara minus 73 sampai minus 101 derajat Celsius.

Suhu rendah ini dimungkinkan karena meski memiliki dua matahari, ukuran kedua bintang induk tersebut jauh lebih kecil dibanding Matahari kita dan memancarkan energi yang lebih kecil.

Massa salah satu bintang tersebut hanya seperlima dari massa Matahari, dan bintang kedua hanya memiliki 69 persen massa Matahari.

Selain dikelilingi oleh planet Kepler-16b ini, dua bintang tersebut saling mengorbit satu sama lain dalam sebuah "dansa angkasa" dengan periode orbit 41 hari.

Wah, semua hal yang semula fiksi sekarang satu-persatu menjadi kenyataan.

What next...?




Signp60


Thursday, September 22, 2011

Hati-hati, Ada Satelit NASA Jatuh Ke Bumi

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA memperingatkan satelit ruang angkasanya yang sudah tidak beroperasi akan jatuh ke bumi pada akhir September 2011 ini. Satelit yang akan jatuh itu bernama Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) dengan berat 6,5 ton.

UARS dinonaktifkan pada 2005. Satelit ini bertugas mengamati cuaca dan iklim. NASA memperkirakan, satelit ini akan terjun ke bumi akhir pekan di bulan September atau awal pekan di bulan Oktober mendatang.

Meskipun sebagian satelit UARS akan terbakar karena gesekan dengan atmosfer, diperkirakan masih ada bagian-bagian yang akan jatuh sampai di permukaan bumi. NASA memperingatkan penduduk bumi akan risiko tertimpa puing-puing UARS.

Pejabat NASA mengatakan ada peluang 1 per 3.200 yang akan jatuh ke bumi dan akan melukai penduduk. Skenario yang diharapkan satelit ini jatuh di atas permukaan lautan, sehingga tak menyebabkan korban manusia.



"Bumi sangat besar, sedangkan satelit ini kecil. Peluang menimpa manusia sangat-sangat kecil yang tergantung cuaca matahari, variasi gravitasi bumi, dan orientasi lain satelit. Bagaimanapun, jatuhnya UARS di dekat NASA harus bisa diprediksi lebih tepat," kata pejabat NASA sebagaimana dikutip space.com.

Badan ruang angkasa untuk pertama kali mengumumkan kemungkinan jatuhnya satelit ini minggu lalu. Oleh sebab itu, para ahli harus bisa menjelaskan jalur dan memastikan orbit UARS saat ini.

"Pada 12 September 2011, orbit UARS adalah 145 mil dengan 165 mil (235 km dengan 265 km," tulis pejabat NASA dalam keterangannya.

Satelit ini memiliki panjang 10,7 meter dan lebar 4,5 meter. Lokasi jatuhnya satelit ini masih dianalisis, namun area penyebaran jatuhnya material diperkirakan mencapai 800 km.

Pejabat NASA mengatakan setidaknya ada 26 bagian satelit yang akan sampai ke permukaan bumi. Masyarakat diimbau tidak memegang puing-puing UARS. Aparat penegak hukum juga diminta menyatakan semua puing-puing UARS ini tidak boleh disimpan dan dijual oleh siapapun karena merupakan properti dari pemerintah Amerika.

UARS dibangun dengan biaya US$750 juta. Diluncurkan pada 1991 untuk penelitian ozon dan susunan kimia lain yang ada di atmosfer bumi. Sejak itu, standar internasional yang berhubungan dengan penghentian satelit diambil.

Saat ini peluncuran satelit maupun pengembalian ke bumi harus aman. Namun, tidak ada prosedur standar operasi untuk mengembalikannya ke bumi.





Signp60


Sunday, July 24, 2011

Lubang Hitam Kian Menakutkan

Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.

Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?

Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah black hole bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.

Lubang hitam yang disebut Sagittarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.



Namun selanjutnya peneliti juga menemukan fakta, lubang hitam senantiasa berevolusi, sehingga bisa jadi akan aktif lagi suatu hari nanti. Semakin banyak ia menelan bintang, semakin cepat pula proses evolusinya.

Menurut data yang didapat dari teleskop luar angkasa, selama beberapa tahun terakhir ini, semakin banyak lubang hitam menelan benda angkasa. Selain itu, dikatakan bahwa semakin banyak ia menghisap benda angkasa, semakin besar pula daya sedotnya. Ini dikarenakan peningkatan unsur ion di dalamnya.

Namun tidak hanya berevolusi, belakangan juga diketahui lubang-lubang hitam yang ada di berbagai galaksi juga saling bergabung. Berbagai benda angkasa yang masuk ke dalam lubang hitam mengandung banyak energi dalam jumlah besar.

Sehingga gabungan antarlubang hitam tentunya juga meningkatkan jumlah energi yang dimilikinya. Energi ini dapat mengendalikan alur keluar masuk gas dan debu ke luar lubang.

Tidak hanya debu dan gas, para astronom meyakini bahwa hisapan sebuah lubang hitam juga banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif. Namun jumlah radiasi sinar X yang mereka amati belum dapat dijelaskan. Yang jelas, semuanya itu memengaruhi perkembangan galaksi yang tempat lubang hitam itu berada.

Memahami proses dan cara kerja dan evolusi lubang hitam adalah penting untuk menjelaskan formasi galaksi bima sakti dan keutuhan bumi di masa depan. Mempelajariradiasi dan interaksi antargalaksi dapat membuat kita paham akan besarnya medan gravitasi,gaya magnet, dan proses radiasi lubang hitam.

“Kami telah mempelajari data dari teleskop ruang angkasa selama beberapa tahun terakhir, dan menemukan bahwa semakin cepat lubang hitam melahap material angkasa, maka semakin tinggi daya ionisasinya,” ujar David Ballantyne, asisten profesor fisika Georgia Institute of Technology.

Ahli fisika angkasa saat ini belum memiliki penjelasan yang cukup mengenai daya sedot lubang hitam dan bagaimana pertumbuhannya atau apa yang membuat lubang hitam tertentu berhenti berkembang. Tapi yang jelas, lubang hitam dan cakram di sekitarnya akan memengaruhi benda-benda langit.

“Penghisapan lubang hitam atas benda angkasa melepaskan banyak energi. Tidak hanya radiasi, tapi juga gas yang dilepaskan sampai jauh ke luar galaksi. Gas ini dapat mengubah susunan letak bintang, dan menghentikan perkembangan galaksi,” ujar Ballantyne.

“Daya hisap lubang hitam masih terus dipelajari. Ada yang berkembang dan ada juga yang mati. Mempelajari ini penting untuk mengetahui bentuk dan perubahan susunan galaksi kita,” tambah Ballantyne.

Lubang hitam memang menyedot benda angkasa. Bumi berrisiko ditelan olehnya. Namun risikonya ternyata tidak hanya itu. Gas yang disemburkan dari dalamnya pun dapat membuat benda angkasa bergeser, dan bahkan mungkin bertabrakan.

Bagaimana kalau itu terjadi pada bumi?





Signp60


Thursday, February 10, 2011

Ilmuwan Temukan Rahasia Bukit Pasir Mars

Baru-baru ini, ilmuwan mulai mengungkap rahasia di balik bukit pasir Mars. Bukit pasir Planet Mars dianggap sudah membeku sepanjang waktu. Namun ilmuwan menemukan salah satu pemandangan paling aktif dan penuh gejolak di planet merah itu.

Bidang gundukan yang mencakup wilayah berukuran tiga kali lipat Inggris ini berada di sekitar tepi kutub utara Mars. Foto diambil dengan kamera resolusi tinggi milik NASA, mengungkapkan bukit pasir gelap ini malah berubah secara bertahap.

Kamera HiRISE itu mengambil gambar di area yang sama setiap Mars Reconnaissance Orbiter, NASA, melewati wilayah itu selama empat tahun.

Ilmuwan Temukan Rahasia Bukit Pasir Mars

Penemuan yang diterbitkan di jurnal Science ini berhasil mengejutkan operator kamera luar angkasa di University of Arizona.

"Jumlah bukit dan perubahan gelombang di kawasan itu sangat menakjubkan," ujar wakil peneliti utama HiRISE Candice Hansen.

Tim menemukan setiap musim berganti, es karbondioksida menjadi agen utama perubahan sehingga memunculkan hembusan angin yang kuat. Lapisan musiman karbondioksida yang beku atau es kering yang menyelimuti kawasan itu di musim dingin segera berubah menjadi gas di musim semi.

"Ini adalah aliran gas yang membuat stabil pasir Mars, menyebabkan longsoran pasir dan menciptakan ceruk baru serta menciptakan bukit pasir Mars baru," kata Hansen lagi.

Awalnya, model atmosfer Mars tidak dapat memprediksi fitur dan lanskap Mars. "Memahami bagaimana perubahan Mars setiap hari dapat menjadi langkah pertama proses kunci memahami dasar materi Mars dan perubahan sepanjang waktu," ujar peneliti utama HiRISE Alfred McEwen.

Ada banyak kejadian di Mars yang mencakup musiman salju karbondioksida. Hal ini, kata McEwen, sebuah proses yang tidak dapat dilihat dari Bumi.






Signp60


Saturday, December 4, 2010

Rhea, Bulan di Saturnus Yang Beroksigen?

Bumi bukan satu-satunya tempat di Tata Surya yang memiliki oksigen. Rhea, satelit dari Planet Saturnus ternyata kaya akan oksigen. Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Galaksi Bima Sakti, setelah Jupiter. Planet gas ini memiliki 62 bulan, dengan Titan sebagai satelit terbesar.

Pesawat milik Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, Cassini, melintas dekat orbit Rhea Maret lalu. Pesawat tanpa awak itu mendapati bulan dingin tersebut memiliki atmosfer yang mengandung oksigen.

Ini merupakan tempat ketiga di luar Bumi yang memiliki oksigen. Dua bulan milik Jupiter, Europa dan Ganymede, juga kaya akan oksigen. Baik dua satelit itu maupun Rhea sama-sama diselimuti es.

Coba sobat Penghuni 60 lihat gambar dibawah ini, yang bulat kecil itu adalah Rhea.


Kita coba lihat lebih dekat lagi.



Hal ini membuat peneliti membuat kesimpulan sementara bahwa satelit es mengandung oksigen. "Fakta semakin banyaknya temuan tempat beroksigen sangat menggembirakan," ujar Ben Teolis, Kepala Peneliti Southwest Research Institute.



Dari temuan sebelumnya di Jupiter, oksigen muncul dari es. "Dari es, pecah jadi hidrogen dan oksigen," katanya. Teolis menduga proses yang sama terjadi di Saturnus.

Seluruh permukaan Rhea tertutup es dengan garis tengah 1.529 kilometer. Dari pengamatannya di ketinggian 502 kilometer dari permukaan, Cassini mendapati 70 persen atmosfer Rhea terdiri atas oksigen dan sisanya karbondioksida. Namun kadar oksigennya terlalu rendah, lima triliun kali lebih rendah ketimbang di Bumi.

Cassini dijadwalkan akan kembali ke Rhea Januari mendatang. Kali ini akan lebih dekat dengan permukaan, yaitu 75 kilometer di atas kutub selatan bulan itu.

Semoga sukses ya...!




Signp60


(www.tempointeraktif.com)