Pasalnya, planet merah ini telah benar-benar gersang selama 600 juta tahun terakhir dan sangat sulit bagi kehidupan untuk mampu bertahan di permukaannya.
Studi mengenai ini sudah dimulai pada tahun 2008 dengan mengirimkan Phoenix untuk mengumpulkan data-data di Planet Mars. Tugas Phoenix yakni menganalisa es dan tanah yang ia dikumpulkan.
Cukup aneh, meskipun ditemukan adanya serpihan-serpihan es di planet itu, nyatanya hasil penelitian terhadap sampel tanah yang diambil menunjukkan bahwa si planet merah sudah gersang selama ratusan juta tahun.
Dalam penelitian sebelumnya, memang diperkirakan bahwa Mars kemungkinan lebih hangat dan lebih basah di masa lalu. Namun jika demikian adanya, kondisi tersebut berada di kisaran 3 miliar tahun yang lalu.
“Kami mendapati bahwa meski banyak ditemukan es di Mars, planet itu telah mengalami kekeringan yang luar biasa yang kemungkinan telah berlangsung selama ratusan juta tahun,” kata Tom Pike, ketua tim peneliti, dikutip dari Mad Shrimps (8/02/2012).
Masih ada Harapan?
Meski demikian, Pike menyebutkan, ia dan timnya memperkirakan bahwa Mars yang kita ketahui saat ini sangat berbeda dengan Mars di masa lalu. “Misi NASA dan ESA di masa depan akan melakukan penggalian lebih dalam untuk mengetahui lebih lanjut peluang adanya kehidupan di bawah tanah,” ucapnya.
Ekplorasi planet Mars memang belum selesai, masih banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Apalagi ada temuan-temuan lain seperti jalur sungai, kawah kembar, wilayah 'biru' dan berbagai praduga soal keberadaan Alien.
Entah, secara perlahan ilmu pengetahuan terus mencari tahu. Setidaknya, kita bisa menyadari betapa kecil manusia di jagad raya ini.
No comments:
Post a Comment