Ada banyak sekali teori yang bercerita tentang datangnya kiamat, yaitu akhir peradaban umat manusia di bumi. Dan, bila dicermati ternyata ancaman terbesar justru karena ulah manusia sendiri. Misalnya dengan merusak keseimbangan alam. Itu adalah fakta.
Salah satu akibatnya adalah mutasi gen, munculnya virus baru yang makin dahsyat. Itu juga fakta. Lalu siapa sangka, ternyata virus mengerikan ini bisa mengubah manusia menjadi mayat hidup, zombie yang akan memusnahkan kehidupan di bumi ini.
Gawatnya, virus ini jadi epidemik seluas dunia. Semakin banyak orang berubah menjadi zombie. Pilihannya hanya satu: Perang besar-besaran memusnahkan para zombie. Ya, itulah tema utama World War Z (WWZ). Sebuah film horor apokaliptik yang diangkat dari novel laris World War Z: An Oral History of the Zombie War karya Max Brooks itu, zombie mengancam kehidupan dunia akibat virus yang menular melalui gigitan.
Seperti halnya film bertema kiamat, pembasmian zombie ini juga melibatkan pasukan khusus dari negara-negara maju di dunia. Namun, tak seperti beberapa film yang menampilkan zombie yang bergerak lambat bak robot, pergerakan zombie di WWZ justru sangat cepat sehingga menimbulkan sensasi tegang yang cukup tinggi. Apalagi ditambah skor garapan Marco Beltrami yang membuat penonton berulang kali menahan napas karena seolah dibawa ke sebuah kiamat sungguhan.
Lalu, apa hubungannya film dengan kenyataan, bukankah itu hanya sebuah film?
Cobalah kalian berpikir, sudah berapa banyak ide-ide yang ada dalam sebuah film itu berangsur-angsur menjadi sebuah kenyataan. Memang, kita semua tidak berharap hal itu akan menjadi nyata. Tapi ketahuilah, ternyata, sebagian kecil dari yang namanya zombie, itu sudah menjadi nyata sejak tahun 1880.
Baru-baru ini, gejala zombie ini pun muncul pada seorang pria asal London yang bernama Graham Harrison (57), dalam sebuah catatan di majalah New Scientist, menyebutkan bahwa ia adalah seorang pasien yang mencoba melakukan aksi bunuh diri, dikarenakan dia yakin kalau dirinya adalah salah satu dari “mayat berjalan” yang ada di muka bumi ini, untungnya percobaan bunuh diri itu gagal.
Graham mengatakan, para dokter yang menangani dia juga kebingungan. Sebab, dokter tidak punya alasan untuk mengobatinya, karena dia tidak punya otak dan sudah mati.
Dia didiagnosis dengan Sindrom Cotard yang sangat langka, yang dikenal sebagai "Walking Corpse Syndrome" atau “Sindrom Mayat Hidup”, suatu kondisi yang membuat orang percaya bahwa dia atau bagian tubuhnya sudah mati atau tidak berfungsi lagi.
Pemindaian otak Graham menunjukkan aktivitas metaboliknya begitu rendah, mirip orang dalam keadaan vegetatif atau koma.
"Saya telah menganalisis pemindaian PET selama 15 tahun dan saya belum pernah melihat orang yang berdiri dengan kakinya, yang berinteraksi dengan orang-orang, dengan hasil pemindaian tak normal seperti ini," kata Dr Steven Laureys pada New Scientist.
Pemindai PET (Positron Emission Tomography) dilakukan untuk mendeteksi aktivitas organ-organ tubuhnya normal atau tidak. Karenanya, dokter yakin, kondisi yang dialami Graham terkait dengan depresi.
"Fungsi otak Graham menyerupai orang yang dianestesi (dibius) atau tidur. Melihat pola ini pada seseorang yang terjaga cukup unik untuk pengetahuan saya," Dr Laureys, ahli saraf dari Universitas Liege di Belgia.
Sindrom Cotard ini adalah salah satu kelainan neuropsikiatrik yang jarang terjadi. Penderita akan merasa dia sudah mati dan tidak eksis lagi di planet ini.
Dinamai seperti penemunya, Jules Cotard, neurolog Prancis, yang menemukan sindrom unik ini pada tahun 1880. Kondisi tersebut bisa dikarenakan faktor neurologis atau mental, terutama penyakit mental yang berhubungan dengan depresi. Juga ditautkan dengan gangguan lain seperti Skizofrenia dan gangguan bipolar, serta dihubungkan dengan masalah otak, seperti cedera pada kepala.
Nah Sobat Penghuni 60, sebagian kecil dari gejala zombie sudah menjadi nyata, apakah mungkin virus yang akan merubah manusia menjadi zombie pun akan menjadi nyata?
Satu hal yang pasti,
“Ancaman terbesar bagi dunia, adalah umat manusia itu sendiri. Pikirkanlah!”
Pendapat sobat Terpilih:
Dari Sobat Indah P,
"Sebetulnya sudah terjadi saat ini,bahkan sudah lama. Saya menafsirkan zombi adalah makhluk yg menyerang manusia sampai mati. Coba deh kita tengok ...sekarang banyak makhuk yg bernama manusia membunuh manusia, zobie tsbt membunuh karakter,politik,perekonomian bahkan nyawa sekalipun.
Zombie itu masih bisa makan layaknya manusia,namun hakikatnya dia adalah makhluk buas yang menyerupai manusia. di dalam hatinya terdapat sosok iblis yg jahat dan tidak bermoral apalagi berakhlak.
Ini penafsiran saya saja,dan sangat berbahaya apabila kita salah menentukan memilih sahabat atau kawan."
Dari Sobat Peluang Usaha Online Oke,
"sepertinya, aku menangkap inti dari artikelmu ini yg sebenarnya sob, zombie yg dimaksud disini bukanlah zombie dlm artian yg sesungguhnya, melainkan memang bnr, zombie itu sudah merebak di dunia ini dlm kenyataan, dlm kehidupan manusia, dimana manusia yg satu saling membunuh satu sama lain, saling membantai satu sama lain, peperangan yg trs merajalela, perang saudara, perang antar suku, antar agama, antar negara, perang dimana2, tak segan ada diantara mereka yg bahkan memakan jantung para musuh mereka dengan begitu keji. Itulah zombie. Manusia sekarang memang sudah menjadi zombie. dan ancaman terbesar bagi dunia ini adalah "mereka". Alias kita sendiri. Semoga Tuhan membuka pintu ampunan yg sebesar2nya utk kita. Amin"
Senang rasanya saat ada yang memahami apa yang kita pikirkan.... Berarti pesan yang aku sampaikan benar-benar telah tersampaikan, thanks for U All... Jangan sampai kita menjadi zombie pemusnah dunia!
No comments:
Post a Comment