UARS dinonaktifkan pada 2005. Satelit ini bertugas mengamati cuaca dan iklim. NASA memperkirakan, satelit ini akan terjun ke bumi akhir pekan di bulan September atau awal pekan di bulan Oktober mendatang.
Meskipun sebagian satelit UARS akan terbakar karena gesekan dengan atmosfer, diperkirakan masih ada bagian-bagian yang akan jatuh sampai di permukaan bumi. NASA memperingatkan penduduk bumi akan risiko tertimpa puing-puing UARS.
Pejabat NASA mengatakan ada peluang 1 per 3.200 yang akan jatuh ke bumi dan akan melukai penduduk. Skenario yang diharapkan satelit ini jatuh di atas permukaan lautan, sehingga tak menyebabkan korban manusia.
"Bumi sangat besar, sedangkan satelit ini kecil. Peluang menimpa manusia sangat-sangat kecil yang tergantung cuaca matahari, variasi gravitasi bumi, dan orientasi lain satelit. Bagaimanapun, jatuhnya UARS di dekat NASA harus bisa diprediksi lebih tepat," kata pejabat NASA sebagaimana dikutip space.com.
Badan ruang angkasa untuk pertama kali mengumumkan kemungkinan jatuhnya satelit ini minggu lalu. Oleh sebab itu, para ahli harus bisa menjelaskan jalur dan memastikan orbit UARS saat ini.
"Pada 12 September 2011, orbit UARS adalah 145 mil dengan 165 mil (235 km dengan 265 km," tulis pejabat NASA dalam keterangannya.
Satelit ini memiliki panjang 10,7 meter dan lebar 4,5 meter. Lokasi jatuhnya satelit ini masih dianalisis, namun area penyebaran jatuhnya material diperkirakan mencapai 800 km.
Pejabat NASA mengatakan setidaknya ada 26 bagian satelit yang akan sampai ke permukaan bumi. Masyarakat diimbau tidak memegang puing-puing UARS. Aparat penegak hukum juga diminta menyatakan semua puing-puing UARS ini tidak boleh disimpan dan dijual oleh siapapun karena merupakan properti dari pemerintah Amerika.
UARS dibangun dengan biaya US$750 juta. Diluncurkan pada 1991 untuk penelitian ozon dan susunan kimia lain yang ada di atmosfer bumi. Sejak itu, standar internasional yang berhubungan dengan penghentian satelit diambil.
Saat ini peluncuran satelit maupun pengembalian ke bumi harus aman. Namun, tidak ada prosedur standar operasi untuk mengembalikannya ke bumi.
(vivanews)