Saturday, July 10, 2010

Senja Kau Pergi


"Kesedihan yang kurasa bagai awan mendung disore ini
Tangisku yang menggema bagaikan tetes hujan yang membasahi
Namun Doaku takan hilang tersaput awan mendung dan hujan
Selalu untukmu selamanya...."


Senja yang memutih
Temaram raut matahari mulai merah
Ketika semilir lembut menggerai di pundak
Aku tersentak!
nafas mendesah terasa lemah
terkulai sang mata berkaca-kaca

Ya Tuhan, sekarangkah waktunya?
mengapa harus sekarang waktunya....?
tak bolehkah ku menawar...

Ku belai lembut kerut keriput pipinya
Sembari kusenandung secarik ayat
Ingin rasanya menghentikan waktu dan melihat matamu terbuka
Tapi senja terus merambat,
pelan... lalu membawamu

Aku gemetar
Mencari tonggak mana tuk berpaut
Sementara desahmu semakin melemah, kian melemah,
kemudian hilang diantara titik air mataku
yang menitik deras dipipimu

Aku tak kuasa

Ingin kuputar kembali sang waktu
Tapi aku hanya bisa tenggelam
Saat melepasmu
Saat genggaman tanganmu terkulai

Kau pergi bersama senja yang pergi
Tuhan, bawalah ia besertamu
beserta surgamu

Kumpulkanlah kami kembali disana


(Untuk: Ayahanda tercinta)


Signp60


No comments:

Post a Comment