Ajaib! Seorang pria Taiwan berhasil selamat setelah 60 jam terapung-apung di lautan ganas di wilayah pantai timur Taiwan. Pria yang tak bisa berenang itu hanya berpegangan pada tutup peti kayu yang mengambang.
Tseng Lien-fa tengah mencari belut di pantai di wilayah Hualien pada Jumat, 3 Januari lalu ketika dia terseret ombak ganas yang tiba-tiba menerjang.
"Saya bisa bertahan saat gelombang pertama menerjang saya di bagian dada, namun saya kewalahan oleh gelombang kedua yang lebih besar," kata pria berumur 42 tahun itu kepada media lokal, United Daily News dan dilansir AFP, Senin (6/1/2013).
"Saya bisa bertahan saat gelombang pertama menerjang saya di bagian dada, namun saya kewalahan oleh gelombang kedua yang lebih besar," kata pria berumur 42 tahun itu kepada media lokal, United Daily News dan dilansir AFP, Senin (6/1/2013).
Tseng berhasil meraih sebuah tutup peti mati terbuat dari kayu yang mengambang di dekatnya. Dia terus berpegangan pada benda tersebut hingga Minggu, 5 Januari. Entah bagaimana tutup peti mati itu berada di lautan ganas tersebut.
"Pada tutup peti itu saya terapung-apung... selama waktu itu saya berharap saya akan diselamatkan oleh kapal apapun yang lewat," tutur Tseng.
"Pada tutup peti itu saya terapung-apung... selama waktu itu saya berharap saya akan diselamatkan oleh kapal apapun yang lewat," tutur Tseng.
Gelombang dahsyat kemudian membawanya ke pantai di wilayah Taitung, sekitar 75 kilometer dari tempat awal sebelum dirinya terseret ombak. Para petugas penjaga pantai yang dikerahkan untuk mencari Tseng akhirnya menemukan pria itu terbaring di pantai pada Minggu (5/1) sore.
Menurut dokter, Tseng menderita dehidrasi ringan dan mengalami nyeri pada kedua lengannya akibat rendaman air laut.
"Mengingat fakta bahwa dia tidak makan atau minum apapun ketika terapung-apung di lautan selama 60 jam dan dia tetap sadarkan diri, yang bisa saya katakan tentang dia adalah bahwa ini keajaiban," cetus Chen Tien-su, dokter di rumah sakit Hualien yang merawat Tseng.
Menurut dokter, Tseng menderita dehidrasi ringan dan mengalami nyeri pada kedua lengannya akibat rendaman air laut.
"Mengingat fakta bahwa dia tidak makan atau minum apapun ketika terapung-apung di lautan selama 60 jam dan dia tetap sadarkan diri, yang bisa saya katakan tentang dia adalah bahwa ini keajaiban," cetus Chen Tien-su, dokter di rumah sakit Hualien yang merawat Tseng.
No comments:
Post a Comment