Kenali Gangguan Iritasi Pada Anus - Salah satu bagian tubuh yang penting dan jarang sekali diperhatikan kesehatannya adalah anus, yang merupakan lubang pembuangan tinja atau bagian paling ujung sistem pencernaan. Anus dapat mengalami gangguan yang menyakitkan akibat diet yang tidak tepat.
Pada orang dewasa, anus memiliki panjang hingga 4 sampai 5 cm. Lubang anus memiliki ujung saraf yang sangat sensitif sehingga sedikit gangguan saja dapat menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Pola makan yang tidak sehat atau dehidrasi seringkali menyebabkan tinja keras atau mungkin diare yang dapat memicu iritasi anus.
Seperti dilansir Onlymyhealth, Jumat (22/2/2013) berikut ini adalah 4 jenis gangguan atau iritasi pada anus yang perlu Anda waspadai, antara lain:
1. Fisura anus
Fisura anus atau yang sering disebut dengan fisura anorektal, adalah robekan pada lapisan lubang anus (anoderm). Fisura kebanyakan terjadi karena tinja yang keras dan menyebabkan luka pada anus ketika Anda buang air besar.
Terkadang, fisura anus juga dapat berkembang karena diare yang berkepanjangan, penyakit usus inflamasi atau penyakit menular seksual yang melibatkan daerah anorektal. Fisura anus biasanya dangkal (jangka pendek), tetapi dapat berkembang menjadi kronis (jangka panjang) dimana robekan semakin panjang hingga mengekspos permukaan otot yang mendasarinya.
2. Abses anus
Abses anus adalah bengkak menyakitkan di dekat anus yang dapat berisi nanah. Kebanyakan abses anus tidak berhubungan dengan masalah kesehatan lainnya dan muncul secara spontan dengan penyebab yang tidak jelas.
Abses ini terbentuk dari kelenjar anal kecil, yang membesar dan menyebabkan infeksi di bawah kulit. Hal ini seringkali terjadi pada orang dewasa yang berusia antara 20 hingga 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria dibanding wanita. Kebanyakan abses anus terletak dekat dengan pembukaan anus, dekat dengan usus yang dekat dengan anus, atau panggul.
3. Fistula anal
Fistula anal terbentuk karena sisa abses anus yang telah kering (baik dengan sendirinya atau bantuan dokter) dan menimbulkan terowongan atau semacam lorong yang sempit. Fistula ini menghubungkan bagian tengah dari lubang anus dengan permukaan kulit.
Kadang-kadang pembukaan fistula pada permukaan kulit terus-menerus mengeluarkan nanah atau cairan berdarah. Dalam kasus lain, fistula dapat menutup sementara dan menyebabkan kekambuhan abses anus.
4. Wasir
Wasir biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi kadang-kadang akan terasa sakit ketika pembuluh darah pada tepi lubang anus menggumpal dan membentuk trombosis.
Trombosis ini dapat menyebabkan tepi lubang anus sedikit bengkak, mengeras, terasa sakit, dan kadang-kadang berdarah. Hal ini dapat dipicu oleh sembelit atau konstipasi yang meningkatkan tekanan pada lubang anus.
No comments:
Post a Comment