Hembusan angin dingin ini menusuki raga
Mungkin tak sedingin yang kini kau rasa di sana
Nyanyian gemuruh menderu campur bisu suara
Menitikan rintik-rintik rindu di dada
Aku hanya ingin melihat wajahmu sekali saja
Mengobati rasa yang tak ku mengerti mengapa
Hujan ini hadirkan seribu wajah-wajah tanpa rupa
Tanpa bisa menjawab satu persatu ku terka
Basah
Resah
............Lelah
Ragaku sudah tak sekuat waktu bergulir
Suaraku tak selantang alunan petir
Mungkin inilah saatnya aku untuk berpikir
Mau dibawa kemanakah jejak langkahku ini mengalir
Aku tak ingin melihat wajahmu memudar tersapu air
Mengobati rasa ini yang tak kunjung berakhir
Lalu ku sapa mendung itu berarak ke hilir
Kepada waktu, aku titipkan keresahan nan getir
Basah
Resah
............Rebah
Dalam buaian tarian hujan
Seonggok asa masih menggenangi jendela kaca yang buram
Meski ribuan ramnit menyebar dalam setiap denyut aliran
Membekukanku dalam dingin berjelaga malam
Tuhan.. berilah aku waktu
Jangan Kau biarkan laraku mengusik penghuni langit
Karena dalam setiap 60 detik itu
Selalu terucap nama-Mu dalam jerit
Lukaku
Bayangmu
...........Rinduku
Ijinkanlah aku melihatmu
(Senja, 29 Nov 2012, Penghuni 60's Street)
No comments:
Post a Comment