Saat angin yang menderu mengelus lembut rambutku yang usang
Satu dua dedaunan terkelupas dan melayang
Kutemukan sudut titik cahaya terang
Lalu ku tuntun langkah menuju hamparan tenang
Tak perduli kerikil-kerikil tajam merintang
Aku tetap melenggang
Jiwaku riang
Hasratku pulang
Kemarilah sayang...
Peluklah Abang
Kepakanlah sayapmu, usah kau rasa bimbang...!
No comments:
Post a Comment